Semester I, Pendapatan Negara Hanya 41 Persen dari Target
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumkan, bahwa pendapatan negara pada semester I 2019 hanya mencapai Rp898,8 triliun atau 41,5 persen dari target Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini, yang dipatok sebesar Rp2.165,1 triliun.
Kendati demikian, pendapatan negara tersebut tumbuh 7,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Pada semester satu, penerimaan negara kita tumbuh 7,8 persen atau Rp898,8 triliun," katanya di Jakarta, Selasa (16/7).
Baca Juga: Defisit APBN Semester I Melebar, Apa Penyebabnya?
1. Pendapatan negara dari penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak
Wanita yang kerap disapa Bu Ani ini menjelaskan lebih rinci, pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 688,94 triliun atau 38,6 persen dari target APBN. Sedangkan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sebesar Rp 209,1 triliun.
"Untuk PNPB telah tercapai Rp 209,1 triliun, dimana tumbuh 18,2 persen dan tercapai 55,3 persen dari target kita tahun ini," tuturnya.
2. Sementer 1 tahun lalu, pendapatan negara Rp 833,4 triliun
Sementara, pada semester 1 tahun lalu, pendapatan negara tercatat Rp 833,4 triliun. Angka tersebut mencapai 44 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.894,7 triliun.
3. Pendapatan negara dalam APBN 2018 tembus 102,5 persen
Sebagai informasi, realisasi pendapatan negara dalam APBN 2018 mencapai Rp 1.942,3 triliun, menembus 102,5 persen dari target Rp 1.894,7 triliun, seperti yang dilansir melalui Antra.
"Realisasi pendapatan ini tumbuh 16,6 persen dari capaian tahun 2017," ujar Sri Mulyani.
Rincian pendapatan negara tersebut, berasal dari penerimaan pajak Rp1.315,9 triliun, kepabeanan dan cukai Rp205,5 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp407,1 triliun.
Baca Juga: Penerimaan Pajak Rp603 T, Sri Mulyani Yakin Semester II Lebih Baik