Setelah Empat Kali Turun, BI Akhirnya Tahan Suku Bunga Acuan

Bunga acuan tetap 5 persen

Jakarta, IDN Times - Setelah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali selama Juli-Oktober 2019 sebesar 100 basis poin, Bank Indonesia akhirnya memutuskan untuk mempertahankan acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar lima persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode yang dilakukan pada 20-21 November.

"Kebijakan moneter kami tetap akomodatif dan konsisten dengan perkembangan inflasi yang terkendali serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Bank Indonesia, Kamis (21/11).

Sejalan dengan itu, BI juga mempertahankan Deposit Facility sebesar 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 5,75 persen.

1. BI menurunkan GWM Rupiah untuk bank umum dan bank syariah

Setelah Empat Kali Turun, BI Akhirnya Tahan Suku Bunga AcuanIDN Times/Auriga Agustina

Dalam RDG yang digelar kemarin hingga hari ini, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 5,5 perse dan 4,0 persen, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0 persen. Kebijakan tersebut kan berlaku pada 2 Januari 2020 mendatang.

"Kebijakan ini ditempuh guna menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam meningkatkan pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Strategi operasi moneter juga terus diperkuat untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," kata Perry.

2 . BI terus memperkuat sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan

Setelah Empat Kali Turun, BI Akhirnya Tahan Suku Bunga AcuanIDN Times/Auriga Agustina

Selanjutnya Bank Indonesia juga mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCB) sebesar 0 persen dan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 4 persen, dengan fleksibilitas repo sebesar 4 persen.

Perry mengatakan pihaknya berkomitmen agar kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

3. Pengamat menilai BI memang harus tahan suku bunga acuan

Setelah Empat Kali Turun, BI Akhirnya Tahan Suku Bunga AcuanIDN Times/Hana Adi Perdana

Sebelumnya Ekonom Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, mengatakan sudah waktunya BI menahan suku bunga acuan agar dampak penurunannya bisa berjalan.

Jika terus diturunkan maupun dinaikkan, malah membuat dampak dari kebijakan suku bunga tidak bisa terimplementasi.

"Sekarang ini kan apa yang sudah diturunkan, kebijakan pelonggaran belum berdampak besar terhadap likuiditas di sektor keuangan, suku bunga masih tunggu. Saya kira Bank Indonesia harus menahan dulu," ucapnya.

Baca Juga: Tok, Bank Indonesia Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya