Sikap Wait and See Investor Jadi Angin Segar di Sektor Properti 

Karena pengembang akan fokus ke pembeli rumah pertama

Jakarta, IDN Times - Di tengah tren perlambatan ekonomi global, para investor memilih wait and see untuk menyuntikan modal mereka ke sektor properti.

Kendati begitu, Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik, mengatakan langkah tersebut justru akan membawa angin segar untuk sektor properti, lantaran pengembang atau developer bisa lebih fokus kepada masyarakat yang belum pernah membeli hunian (first time home buyer).

"Kalau kita lihat secara pay pasti yang paling besar itu bukan investor, tapi opportunities untuk developer yang masih banyak ditangkap itu first time home buyer. Itu adalah pay yang paling besar sebenarnya. Jadi ini sebenarnya opportunity yang bagus untuk orang yang belum punya rumah," katanya di Jakarta, Rabu (6/11).

1. Suntikan besar dari investor bisa berbahaya

Sikap Wait and See Investor Jadi Angin Segar di Sektor Properti IDN Times / Auriga Agustina

Menurutnya, jika seorang pengembang mendapatkan suntikan dana terlalu banyak dari investor justru bisa berbahaya, karena suatu hari investor dapat mengendalikan harga penjualan properti. Ini bisa merugikan pembeli.

"Investor kalau terus-terusan investasi itu bahaya. Karena pada suatu waktu mereka akan menentukan harga untuk properti," katanya. Kejadian seperti ini sudah terjadi di Hong Kong.

"Karena ini sudah terjadi di Hong Kong. Yang nge-drive harga itu adalah investor dan pada saat mereka mendominasi properti, bagi yang belum punya rumah itu lebih bahaya lagi," ucapnya.

2. Jika investor mengendalikan harga, millennial sulit memiliki rumah

Sikap Wait and See Investor Jadi Angin Segar di Sektor Properti IDN Times / Auriga Agustina

Bahkan, ia menilai jika investor punya kewenangan dalam menetapkan harga, maka akan semakin kecil peluang untuk millennial membeli hunian pertamanya. Sebab, investor yang sudah mengeluarkan dana besar untuk proyek biasanya memang menunggu untuk mendapatkan keuntungan besar.

"Karena harganya sudah berlipat-lipat, kan mereka investor. Investor kan dia beli memang untuk menunggu, pada saat dia sudah berkali-kali lipat dia kan bisa nge-set harga pada saat dia tahu di area A dia lihat, wah ini propertinya optionsnya sudah semakin sedikit," ucapnya.

3. Tren penjualan properti meningkat

Sikap Wait and See Investor Jadi Angin Segar di Sektor Properti IDN Times / Auriga Agustina

Sebagai informasi saja, tren penjualan properti di Rumah123 meningkat 6 persen dari tahun 2018, sedangkan penjualan properti Rumah123 di kuartal tiga 2019 lebih tinggi 33 persen dari kuartal dua 2019.

Baca Juga: Siap-Siap Harga Naik, Sekarang Saat yang Tepat Beli Properti

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya