Sri Mulyani Beri Sinyal BI Turunkan Suku Bunga, Sudah Tepatkah?

Menurut ekonom, memang sudah waktunya turunkan suku bunga

Jakarta, IDN Times -Pemerintah menyebutkan Bank Indonesia (BI) akan menyesuaikan kebijakan moneternya, alasannya karena saat ini kondisi global dibayangi kekhawatiran terjadinya perlambatan perekonomian akibat perang dagang antara Amerika Serikat (As) dan China kembali memanas.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa dengan adanya goncangan dari eksternal, pemerintah bersama Bank Indonesia akan fokus menjaga stabilitas ekonomi.
Menurutnya, Bank Indonesia (BI) akan melakukan penyesuaian terhadap kebijakan tersebut.

"Saya rasa BI akan melakukan adjustment atau melakukan penyesuaian situasi moneternya. Bagaimana BI melakukannya, saya tentu hormat BI," katanya di Jakarta, Rabu (12/6).

1. Kebijakan moneter ditempuh melalui penyesuaian suku bunga

Sri Mulyani Beri Sinyal BI Turunkan Suku Bunga, Sudah Tepatkah?IDN Times/Auriga Agustina

Penyesuaian kebijakan moneter ditempuh melalui penyesuaian suku bunga acuan. Sebagaimana diketahui, saat ini suku bunga masih berada di level 6 persen. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Februari 2019 lalu, BI memutuskan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di level 6 persen.

Keputusan tersebut diambil sebagai langkah menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

Baca Juga: Suku Bunga Stagnan 6 Persen, Bank Indonesia Didorong Agar Ekspansif

2. Kebijakan makroprudensial juga penting dalam menjaga kondisi ekonomi

Sri Mulyani Beri Sinyal BI Turunkan Suku Bunga, Sudah Tepatkah?IDN Times/Auriga Agustina

Sri Mulyani mengatakan selain melalui kebijakan Suku bunga acuan, BI akan melakukan penyesuaian pada kebijakan makroprudensial. "BI akan gunakan policy suku bunga mau pun policy makroprudensial. Dua-duanya sangat berguna bagi ekonomi kita, " jelasnya

3. BI pernah mendahului The Fed dalam menaikkan suku bunga

Sri Mulyani Beri Sinyal BI Turunkan Suku Bunga, Sudah Tepatkah?IDN Times/Auriga Agustina

Sekadar mengingatkan saja, pada tahun 2018, Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebanyak 6 kali. Sejak Mei hingga akhir 2018, suku bunga acuan naik 175 bps dari 4,50 persen menjadi 6,00 persen.

Langkah BI menaikkan suku bunga dari 5,75 persen menjadi 6,00 persen pada November 2018 di luar ekspektasi pasar, lantaran pada waktu itu BI mendahului The Fed untuk menaikkan suku bunga. Kebijakan tersebut diambil BI karena melihat pertumbuhan ekonomi, pergerakan rupiah dan faktor global seperti perang dagang pada tahun lalu tidak baik.

4. Langkah yang tepat, jika sekarang BI menurunkan suku bunga

Sri Mulyani Beri Sinyal BI Turunkan Suku Bunga, Sudah Tepatkah?IDN Times/Auriga Agustina

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core), Mohammad Faisal, mengatakan bahwa memang saat ini waktu yang tepat jika BI harus menurunkan suku bunga, karena The Fed sudah membuka peluang untuk menurunkan suku bunga.

"Jika suku bunga turun bagus, akan mendorong investasi domestik dan membantu menggerakkan sektor rill, " Katanya saat dihubungi IDN Times.

Dia mengatakan, bahkan beberapa negara emerging market yang terkena dampak perang dagang seperti Malaysia dan India, sudah menurunkan suku bunga pada tahun ini untuk menggenjot ekonomi domestik mereka.

Baca Juga: Pemerintah Raih WTP 3 Kali, Sri Mulyani Apresiasi dengan Pantun

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya