Suku Bunga dan GWM Turun, OJK Revisi Target Kredit 

Sekarang, bisa 11-13 persen, target sebelumnya 9-11 persen

Jakarta, IDN Times - Setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit bisa tumbuh hingga 13 persen dengan rentang 11-13 persen secara year on year pada tahun ini.

"Terimakasih untuk BI sudah melonggarkan GWM dan menurunkan suku bunga. Ini adalah amunisi yang bagus untuk kita tetap optimis dengan pertumbuhan kredit di akhir tahun," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, di Jakarta, Rabu (24/7).

1. Sebelumnya target kredit 9-11 persen

Suku Bunga dan GWM Turun, OJK Revisi Target Kredit IDN Times/Auriga Agustina

Sebelumnya Wimboh sempat mengatakan kepada komisi XI DPR-RI, target pertumbuhan kredit sebesr 9-11 persen (yoy) pada tahun ini, alasannya karena perang dagang global telah menekan pertumbuhan permintaan ekspor dan ekspansi dunia usaha, sehingga mempengaruhi kredit perbankan.

"Kemarin pesimis karena belum melihat tanda-tanda pelonggaran kebijakan moneter. Sekarang optimistis bisa mencapai target pertumbuhan kredit di 12 persen plus minus satu persen," ucapnya.

Baca Juga: Hasil Survei Akreditasi RSUD Kudungga Raih Bintang 3 

2. Kredit perbankan semester 1 meningkat 9,92 persen

Suku Bunga dan GWM Turun, OJK Revisi Target Kredit IDN Times / Auriga Agustina

Kredit perbankan tumbuh pada level 9,92 persen pada semester 1 tahun ini (yoy). Pertumbuhan tertinggi pada sektor listrik, air, dan gas, konstruksi, serta pertambangan. Sementara piutang pembiayaan tumbuh sebesar 4,29 persen (yoy), didorong oleh pertumbuhan pembiayaan pada sektor industri pengolahan, pertambangan, dan rumah tangga. 

"Dengan adanya penurunan giro wajib minimum (GWM) dan penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia serta masuknya arus modal di pasar keuangan domestik akan dapat meningkatkan pertumbuhan kredit ke depan," kata Wimboh.

3. Perbankan mampu menjaga risiko pasar

Suku Bunga dan GWM Turun, OJK Revisi Target Kredit IDN Times / Auriga Agustina

Selanjutnya ia mengatakan, perbankan mampu menjaga risiko pasarnya berada pada level yang rendah, tercermin dari rasio posisi devisa neto (PDN) sebesar 2,2 persen stabil pada level di bawah ambang batas ketentuan.

Kinerja intermediasi perbankan tersebut didukung dengan likuiditas dan permodalan yang memadai. Indikator likuiditas perbankan masih berada di atas ambang batas ketentuan dengan rasio AL/NCD sebesar 90,09 persen.

4. Penghimpunan DPK meningkat 7,42 persen semester I

Suku Bunga dan GWM Turun, OJK Revisi Target Kredit IDN Times / Auriga Agustina

Lebih jauh, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan meningkat sebesar 7,42 persen secara year on year (yoy), tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Hal itu didorong oleh meningkatnya pertumbuhan deposito dan giro perbankan. 

Baca Juga: Bank Tabungan Negara Turunkan Target Pertumbuhan Kredit

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya