Susul Singapura dan Korsel, 4 Negara Ini akan Resesi dalam Waktu Dekat

Bagaimana dampaknya ke Indonesia?

Jakarta, IDN Times - Singapura dan Korea Selatan telah resmi memasuki jurang resesi pada kuartal II tahun ini. Hal itu disebabkan perekonomian mereka dari pandemik COVID-19. Menyusul kedua negara itu Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, setidaknya ada empat negara yang akan mengumumkan ekonominya resesi dalam waktu dekat.

"Dalam waktu beberapa bulan mendatang ada beberapa negara yang berpotensi mengumumkan resesinya," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (28/7/2020).

1. Berikut 4 negara yang berpotensi mengalami resesi

Susul Singapura dan Korsel, 4 Negara Ini akan Resesi dalam Waktu DekatIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia memaparkan keempat negara tersebut yakni Thailand, Malaysia, Amerika Serikat dan Jepang. Pada triwulan kedua tahun ini, Thailand diproyeksikan mengalami kontraksi minus 17 persen, Malaysia minus 0,97 persen, Amerika Serikat minus 27 persen, dan Jepang minus 42 persen. "Tidak lama lagi saya kira bakal resesi," tegasnya.

Pada kuartal pertama tahun ini, masing-masing negara tersebut sudah mengalami kontraksi.

Baca Juga: Susul Singapura, Korea Selatan Masuk Jurang Resesi

2. Berikut pengaruh resesi terhadap perdagangan Indonesia

Susul Singapura dan Korsel, 4 Negara Ini akan Resesi dalam Waktu DekatIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Tauhid menjelaskan, resesi yang terjadi di negara-negara tersebut akan berdampak pada Indonesia. Utamanya dalam hal perdagangan, investasi dan laju wisata mancanegara. Apalagi, negara-negara tersebut merupakan mitra dagang Indonesia.

Dari data yang dia jelaskan, total perdagangan Indonesia dengan mitra dagang Jepang periode Januari - Mei 2019-2020 akan minus 16,38 persen, kemudian dengan Singapura minus 14,37 persen, dengan Korea Selatan minus 16,73 persen, dengan Malaysia minus 16,50 persen.

Sementara total perdagangan Indonesia dengan mitra dagang negara yang belum resesi dalam waktu dekat, seperti Thailand akan Minus 19,60 persen, Philipina minus 22, 88 persen Vietnam minus 11,44 persen dan India minus 22,91 persen. Sehingga secara total akan terjadi perlembatan minus 11,25 persen.

"Secara umum total perdagangan antara kita dan mitra dagang kita itu turun drastis, dalam kurun waktu Januari- Mei 2020. Dibanding Januari - Mei 2019 minus 11,25 persen. Artinya bahwa perlambatan ekonomi dunia mempengaruhi neraca perdagangan kita yang berimplikasi tentu saja, berpengaruh terhadap PDB kita," ujarnya.

3. Berikut dampak terhadap FDI dan laju wisata mancanegara

Susul Singapura dan Korsel, 4 Negara Ini akan Resesi dalam Waktu DekatIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, dampak lainnya Foreign Direct Investment atau FDI yang diliris oleh BKPM beberapa hari lalu terjadi penurunan yang cukup dalam jika dibandingkan periode Januari.

"Meski tidak turun relatif besar dibanding bulan lalu, tapi kalau dibandingkan Januari saya kira sudah terkoreksi cukup dalam. Biasa kita bisa mencapai Rp105 triliun, sekarang hanya Rp97 triliun. Saya kira cukup drastis dalam kurun waktu enam bulan. Secara total bisa berkurang 30-40 persen dari penurunan FDI sampai akhir tahun," jelasnya.

Kemudian terjadi hambatan pada laju wisata mancanegara, yang disebabkan PSBB di sektor transportasi. Hal ini dinilai mempengaruhi wisata baik dari dalam negara maupun luar negeri.

"Angkanya saya kira pada bulan Mei kemarin masih berkisar 200 ribu padahal biasanya rata-rata bisa mencapai 1,4 sampai 1,5 juta. Menurut saya dampak disuatu negara akan memiliki implikasi ke negara lain termasuk Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Korea Selatan Resesi, Indonesia Bisa Menuai Untung Lho 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya