Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa 

Klien Jouska diarahkan kelola investasi ke Amarta dan Mahesa

Jakarta, IDN Times - Perusahaan perencana dan penasihat keuangan, PT Jouska Finansial Indonesia menjadi sorotan publik lantaran dituding telah merugikan kliennya hingga ratusan juta rupiah. Dalam kasus yang membelit Jouska ada nama PT Amarta Investa dan PT Mahesa Strategis yang ikut terseret. Mereka adalah perusahaan yang bertindak sebagai manajer investasi yang mengelola dana klien dalam investasi saham di Bursa Efek Indonesia.

Setelah banyaknya pengaduan dari klien atas dugaan pengelolaan dana yang merugikan, Jouska dipanggil Satgas Waspada Investasi. Usai pemanggilan tersebut, pada 27 Juli,Satgas menghentikan aktivitas baik Jouska maupun Amarta Investa dan Mahesa Strategis. Mereka dinilai telah melakukan kegiatan usaha sebagai penasihat Investasi dan atau agen perantara perdagangan efek tanpa izin.

Berdasarkan pengakuan salah satu mantan klien Jouska, Mita Lengganasari dalam ngobrol seru bersama IDN Times, dia diminta oleh Jouska untuk menandatangani kontrak bersama PT Amarta Investa dalam hal pengelolaan dana. Mita yang awam soal investasi saham, tidak diberikan opsi manajer investasi lain.

"Iya disodorin aja (PT Amarta Investa) tidak ada tawaran lain," ujar Mita kepada IDN Times.

Saat portofolio investasinya jeblok, Mita pun mempertanyakan amandemen perjanjian. Pihak Jouska malah menawarkan pengelola dana investasi baru oleh PT Mahesa Strategis Indonesia.

"Sedangkan saya tidak ada hubungan apa pun dengan Mahesa," ucapnya.

Lalu, apakah hubungan dua perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai manajer investasi bagi klien-klien Jouska tersebut? Berikut penelusuran IDN Times.

1. Aakar ternyata komisaris Amarta Investa Indonesia

Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa Aakar Abyasa, CEO Jouska (Instagram.com/aakarabyasa)

Berdasarkan dokumen profil perusahaan yang terdaftar di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM, CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno yang merupakan CEO Jouska Finansial Indonesia ternyata juga merupakan komisaris PT Amarta Investa Indonesia.

Aakar menjabat komisaris dan menjadi pengendali saham mayoritas dengan jumlah sebanyak 216 lembar saham dan total Rp216 juta, dengan akta tertanggal 12 Februari 2018.

Adapun Amarta Investa berdiri pada 2 Juni 2017. Dalam dokumen itu disebutkan, perusahaan berdiri dengan unit usaha perdagangan, industri pengolahan, transportasi serta informasi dan komunikasi.

Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa 

Baca Juga: Jouska Cuma Penasihat Keuangan, Apa Saja sih Tugas Sebenarnya?

2. Aakar ternyata juga pemegang saham mayoritas PT Mahesa Strategis

Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa Aakar Abyasa, CEO Jouska (Website/setneg.go.id)

Tak hanya itu, fakta lain dari dokumen profil perusahaan PT Mahesa Strategis di Ditjen AHU mengungkap bahwa Aakar juga komisaris di PT Mahesa Strategis. Dia menjadi pemegang saham mayoritas dengan saham sebanyak 350 lembar jumlah saham dan total sebesar Rp350 juta. Mahesa Strategis berdiri pada Januari 2019 lalu.

IDN Times telah mencoba mengonfirmasi kepada Aakar tentang kepemilikan saham dirinya di PT Mahesa Strategis dan PT Amarta Investa serta posisinya sebagai komisaris. Namun hingga berita ini diturunkan, CEO Jouska itu belum juga merespons.

Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa 

3. Jouska telah dihentikan Jumat 27 Juli

Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa Aakar Abyasa, CEO Jouska (Instagram.com/aakarabyasa)

Persoalan dalam kasus Jouska muncul terkait saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang membuat portofolio investasi para klien merah. Saham LUCK tergolong katergori unusual market activity (UMA) di Bursa Efek Indonesia dan dikhawatirkan sebagai saham gorengan. Sedangkan Jouska dituding menggiring penempatan dana investasi klien untuk proses pembelian saham tersebut.

Aakar Abyasa buka suara tentang berbagai tudingan tersebut dalam wawancara virtual pada 23 Juli

"Secara prinsip Jouska Indonesia itu adalah independen finansial advisor, jadi kami gak punya izin (mengelola dana nasabah), gak bisa transaksi sama sekali," kata Aakar mengawali penjelasannya.

Aakar menjelaskan, pihaknya memberikan saran keuangan sesuai kebutuhan klien, misalnya terkait dana darurat atau investasi. Menurut Aakar, Jouska hanya mereferensikan investasi legal di bawah pengawasan OJK.

"Maka kami referensikan klien untuk buka account dengan broker atau sales di sekuritas, beberapa ada yang kerja sama dengan kami. Secara teknis dan legal, kami sebagai advisor Jouska tidak bisa melakukan transaksi karena tidak memiliki akses. Justru yg memiliki akses adalah klien, broker atau sales," ujarnya.

Baca Juga: Hentikan Operasional Jouska, Siapa Itu Satgas Waspada Investasi?

https://www.youtube.com/embed/uBXVv532VxU

Baca Juga: Profil Aakar Abyasa, Bos Jouska yang Dituding Mainkan Saham Gorengan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya