Trauma Investasi Saham secara Agresif, Asabri Bakal Lebih Konservatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata atau Asabri sempat melakukan investasi yang agresif. Namun, kondisi pasar yang tidak kondusif membuat nilai saham perseroan mengalami penurunan yang akhirnya juga berdampak pada penurunan aset perseroan.
Dengan pengalaman tersebut, Asabri memutuskan untuk tidak melakukan investasi yang terlalu agresif pada portfolio saham.
"Yang pertama adalah melakukan pemetaan terhadap aset investasi yang tidak produktif dan mengupas investasi dari agresif ke konservatif," ujar Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi VI DPR, di Jakarta, Rabu (19/2).
1. Nilai saham dan reksa dana turun, total aset mengalami penyusutan
Sonny mengatakan akibat turunnya nilai investasi saham dan reksa dana, total aset pada 2018 lalu sebesar Rp19,4 triliun. Aset itu berasal dari pengelolaan program tabungan hari tua (THT), jaminan kecelakaan Kerja (JKK), dan jaminan kematian (JKM).
Sementara dalam laporan keuangan 2019 yang belum diaudit, aset tercatat sebesar Rp10,6 triliun. Lalu aset yang berasal dari Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) pada 2019 yang belum diaudit juga mengalami penurunan, dari Rp26,9 triliun pada 2018 menjadi Rp18,9 triliun.
"Penurunan aset terjadi karena penurunan nilai di saham dan reksa dana saham," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Belum akan Selidiki Kasus ASABRI Sebelum Ada Audit
2. Berikut rincian persentase investasi Asabri di produk perseroan
Sony memaparkan melalui portofolio investasi THT, JKK, dan JKM, perusahaan berinvestasi melalui instrumen saham sebesar 14,53 persen atau sekitar Rp1,29 trilliun per Desember 2019. Sementara untuk reksa dana sebesar 30,57 persen atau 4,16 triliun.
Untuk investasi AIP perusahaan berinvestasi melalui instrumen saham sebesar 14,54 persen atau sekitar Rp2,48 triliun. Sementara untuk reksa dana 49,6 persen atau senilai Rp4,09 triliun.
3. Asabri mencatat risk base capital masih negatif
Adapun saat ini risk base capital (RBC) Asabri tercatat negatif. Pada 2019, RBC Asabri tercatat minus 571 persen dan sampai 2020 masih negatif, dengan kondisi liabilitas yang sama dan nilai aset yang menurun drastis.
Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Dirut Asabri: Bentjok dan Heru Sanggup Kembalikan Uang Asabri Rp10,9 T