Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi Chloroquine

Berdasarkan desakan dari WHO yang melarang chloroquine 

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Arya Sinulingga mengatakan perusahaan farmasi BUMN akan siap menghentikan distribusi chloroquine (klorokuin) dan hydroxychloroquin (hidroksiklorokuin). 

Hal itu menanggapi permintaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendesak Indonesia untuk menangguhkan sementara pemakaian chloroquine dan hydroxychloroquine sebagai obat bagi pasien virus corona.

"Kami ikut Kemenkes karena mereka yang kasih izin obat mana yang bisa dan ga bisa dipake. BUMN tidak akan distribusikan obat-obatan yang dilarang," kata Arya,Rabu (27/5).

1. Obat yang sudah didistribusikan juga bakal ditarik

Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi ChloroquineStaf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat Chloroquine yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selanjutnya, Arya mengatakan perusahaan farmasi pelat merah nantinya juga akan menarik seluruh obat-obatan yang telah didistribusikan kepada perusahaan pelat merah.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan menyediakan chloroquine untuk mengatasi COVID-19. Proses produksinya dilakukan oleh BUMN Kimia Farma.

Baca Juga: Kontroversi Chloroquine untuk Obat COVID-19 dan Dampak Konsumsinya

2. Kimia Farma memiliki 3 juta chloroquine

Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi ChloroquineAntrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kementeriannya memiliki stok tiga juta obat chloroquine. Obat ini diproduksi oleh PT Kimia Farma sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang farmasi.

"Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir, setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali,” kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).

Tidak hanya obat chloroquine, Kementerian BUMN juga akan memastikan kesiapan obat avigan. Erick mengatakan Kementerian BUMN akan meminta pengadaan obat avigan dari produsen di Jepang melalui Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo.

“Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona,” kata Erick Thohir

3. RI pesan jutaan butir obat avigan dan chloroquine

Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi ChloroquineDok. Biro Pers Kepresidenan

Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat mengatakan pemerintah telah menyiapkan obat untuk menyembuhkan pasien positif terinfeksi virus corona. Dia menuturkan, pemesanan yang dilakukan RI mencapai jutaan butir obat avigan dan chloroquine.

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara, dan memberikan kesembuhan yaitu avigan. Kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta (butir)," kata Jokowi dalam keterangan persnya, di Istana Kepresidenan Bogor, yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Bukan Chloroquine, Menkes Rekomendasikan Tamiflu untuk Pasien COVID-19

Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi Chloroquine(Penjelasan mengenai obat chloroquine) IDN Times/Reja Gussafyn

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya