Vaksin Sinovac Sudah Datang, Pemerintah Gelontorkan Rp637,3 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggelontorkan dana sebanyak Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin COVID-19 hingga akhir 2020.
Wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, alokasi anggaran tersebut digunakan Kementerian Kesehatan untuk membeli dua jenis vaksin COVID-19.
"Untuk 3 juta dosis dari Sinovac, dan 100 ribu dosis dari Cansino. Vaksin Sinovac yang dijadwalkan hadir pada Desember, dan tentu nanti akan berjalan seperti yang disampaikan, katanya melalui siaran pers virtual, Senin (7/12/2020).
1. Vaksin gratis sasarannya akan ditentukan Kemenkes
Dia menjelaskan, vaksin yang diberikan secara gratis ketentuannya akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Sasaran vaksin mengikuti yang disampaikan Kemenkes atas saran dari organisasi profesi seperti Itagi dan WHO," ujarnya.
Kemudian menurut dia vaksin ini akan diberikan kepada masyarakat umum, yang berusia 18-59 tahun tanpa komorbid alias penyakit bawaan tertentu.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?
2. Pemerintah telah mencadangkan anggaran untuk vaksinasi di 2020 dan 2021
Editor’s picks
Sejatinya, pemerintah telah menyediakan anggaran untuk vaksinasi sebesar Rp35,1 triliun pada 2020. Sementara pada tahun 2021 anggaran yang disiapkan untuk penanganan COVID-19 dan vaksinasi sebesar Rp60,5 triliun, dari alokasi anggaran kesehatan yang mencapai Rp169,7 triliun.
"Saya ingin sampaikan, program vaksinasi tentu baru mulai dijalankan dan akan berjalan terus di 2021. Oleh karena itu, selain tadi adalah anggaran untuk 2020 yang sudah dicadangkan sebanyak Rp35,1 triliun, tahun 2021 juga dianggarkan untuk vaksinasi," ujarnya.
Secara rinci, anggaran tersebut Rp18 triliun akan digunakan untuk antisipasi pengadaan vaksin COVID-19 dan Rp3,7 triliun untuk mengantisipasi imunisasi, sisanya akan digunakan untuk pembelian sarana prasarana laboratorium, litbang dan PCR.
"Di mana nantinya Kemenkes akan melakukan pengadaan sebesar Rp1,2 triliun dan BPOM Rp100 miliar," ujarnya.
3. Pemerintah masih harus mengeluarkan anggaran untuk pengadaan barang
Meski saat ini 1,2 juta vaksin asal Sinovac sudah tiba di Indonesia, namun Sri Mulyani mengatakan masyarakat tetap harus menerapkan 3T alias Testing, Tracing Treatment. Sehingga masih ada anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah, untuk pengadaan barang terkait 3T ini.
"Itu berarti masih akan ada anggaran untuk pembelian berbagai alat seperti PCR dan reagen. Itu tetap disediakan pada tahun 2021," tuturnya.
Baca Juga: Percepat Pengembangan Vaksin, Jokowi Bentuk Tim Nasional Vaksin COVID