Virus Corona Bikin Indeks Global Hingga Minyak Dunia Rontok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
New York, IDN Times - Wall street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat Pagi WIB) dengan indeks S&P sedikit lebih tinggi dan Nasdaq rekor penutupan tertinggi dibantu lompatan Netflix, sentimen penggerak indeks salah satunya berita tentang wabah virus Corona (Coronavirus).
Indeks S&P dan Nasdaq diperdagangkan turun sebelum berita di akhir sesi bahwa Gilead Sciences Inc menilai obat Ebola eksperimentalnya sebagai pengobatan yang mungkin untuk virus. Indeks Dow Jones berakhir sedikit lebih rendah.
Bahkan ketika para pejabat kesehatan di China mengisolasi jutaan orang dalam upaya mengendalikan wabah Virus Corona, yang sejauh ini telah merenggut 18 nyawa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan agak terlalu dini untuk menyatakan darurat kesehatan global .
"Virus ini, jika bukan diversi (pengalihan), itu adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh para pedagang," kata Kepala Eksekutif Horizon Investment Services, Chuck Carlson di Hammond, Indiana.
1. Indeks Dow Jones turun 0,09 persen
Wabah telah menekan pasar ekuitas global, ketika jutaan orang China sedang bersiap untuk melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek, yang dimulai Sabtu (25/1).
Adapun Indeks milik Amerika Serikat Indeks Dow Jones Industrial Average turun 26,18 poin atau 0,09 persen menjadi berakhir di 29.160,09 poin.
Baca Juga: Ini Jurus OJK dan BEI Basmi Saham Gorengan
2. Indeks Hangseng hingga Topix juga rontok
Sementara itu Indeks Hang Seng milik Hongkong turun 0,42 persen, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,12 persen dan Indeks Topix turun 0,19 persen pada awal perdagangan.
"Sejauh ini, 25 nyawa diklaim dan sekitar 830 kasus infeksi adalah sumber kekhawatiran tetapi kepanikan masih prematur karena dampak evolusi dari virus corona masih harus dilihat," kata seorang ekonom di Mizuho Bank Venkateswaran Lavanya.
3. Minyak dunia juga anjlok 2 persen
Selain membuat pasar saham global rontok, virus Corona juga membuat minyak turun dua persen pada akhir perdagangan Kamis (23/1).
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret turun 1,17 dolar AS atau 1,9 persen menjadi US$62,04 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup melemah 1,15 dolar AS ke level US$55,59 per barel.
"Pasar terus mundur di bawah kekhawatiran permintaan dan menyingkirkan reli setelah penurunan produksi OPEC," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Soal Virus Corona, WHO Sebut Belum Perlu Umumkan Darurat Global