Virus Corona Mewabah, BI Prediksi Inflasi Maret 0,11 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia memprediksi angka inflasi di tengah pandemi virus corona COVID-19 atau virus corona pada Maret 2020 tetap terjaga rendah pada kisaran 0,11 persen secara month to month.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, inflasi secara tahunan inflasi diperkirakan 2,98 persen.
"Inflasi, survei pemantauan harga dari minggu pertama sampai minggu ke tiga di bulan Maret ini, inflasi terjaga rendah," katanya, Selasa (24/3).
Baca Juga: Januari 2020, BPS Catat Inflasi 0,39 Persen
1. Stok bahan pokok pangan diklaim masih tersedia
Dia mengatakan, proyeksi tersebut membuktikan bahwa stok bahan pokok pangan di tengah pandemi virus corona saat ini masih tersedia, dan harganya terkendali.
"Ini membuktikan bahwa ketersediaan pasokan bahan makanan itu cukup. Terima kasih kepada pemerintah yang terus berusaha baik pusat maupun daerah bersama-sama menyediakan kebutuhan bahan makanan sehingga harga-harga tetap terkendali," ujarnya.
2. Komoditas penyumbang inflasi
Editor’s picks
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2020 sebesar 0,28 persen karena adanya kenaikan harga bawang putih dan cabai merah.
Dalam periode tersebut, bawang putih menyumbang andil inflasi sebesar 0,09 persen dan cabai merah menyumbang andil inflasi senilai 0,06 persen.
BPS mencatat, komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi yakni daging ayam ras, jeruk, rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombai dan kentang.
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media
3. Inflasi Januari-Februari tercatat 0,66 persen
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Februari 2020 tercatat 0,66 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,98 persen.
Sementara itu, laju inflasi pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,11 persen yang disebabkan oleh adanya kenaikan tarif angkutan udara.
Baca Juga: Hujan Tak Menentu dan Virus Corona Bikin Inflasi di Jawa Tengah Tinggi