Wajib Punya, Gini Caranya Sisihkan Dana Darurat dari Pendapatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dana darurat baru terasa sangat penting saat kondisi finansial yang sulit, salah satunya di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemik COVID-19 saat ini.
Dana darurat merupakan pos dalam pengaturan anggaran yang dialokasikan dari pendapatan atau penghasilan yang disisihkan. Sesuai namanya, pos ini baru boleh dipergunakan ketika keadaan mendesak.
Lalu, bagaimana strategi tetap bisa konsisten mengumpulkan dana darurat yang harus disiapkan di masa pandemik saat ini?
1. Tetapkan target
Mengutip Astra Life, kamu harus menghitung pendapatan dan pengeluaran rutin setiap bulan. Kemudian, petakan pengeluaran menjadi beberapa kategori seperti pengeluaran pokok atau primer, biaya rutin dan cicilan utang, pengeluaran gaya hidup atau tersier serta tabungan dan investasi.
Setelah diperoleh angka pengeluaran bulanannya, tetapkan dana darurat yang ideal. Semakin banyak jumlah anak dalam sebuah keluarga, semakin besar pula nilai dana darurat yang harus dipersiapkan. Besaran dana darurat seseorang yang sudah berkeluarga idealnya sebesar enam kali, sembilan kali, hingga 12 kali pengeluaran bulanan.
Baca Juga: 5 Cara Menghemat Uang di Tengah Wabah COVID-19, Pikirkan Dana Darurat!
2. Alokasikan lebih besar dana darurat saat pandemik COVID-19
Editor’s picks
Untuk mengantisipasi ketidakpastian akibat pandemik, target dana darurat sebaiknya dikumpulkan dengan lebih cepat. Misal sebelum ada Pandemik COVID-19, kamu menyisihkan 10 persen dari gaji yang diterima untuk dana darurat, dengan adanya COVID-19 persentase gaji yang disisihkan untuk dana darurat bisa ditingkatkan menjadi 20 persen atau 30 persen dari gaji.
3. Alihkan anggaran tidak terpakai untuk dana darurat
Anggaran yang tidak terpakai selama masa pandemik dapat kamu jadikan sebagai sumber dana untuk mengisi dana darurat.
Seperti yang diketahui, selama pandemik kamu tidak lagi memerlukan anggaran tersier untuk nonton konser musik, nonton bioskop dan liburan. Apalagi jika nantinya PSBB kembali diberlakukan.
4. Jangan berbelanja yang tidak penting
Saat berbelanja barang-barang, pikirkan prioritas dan manfaatnya, jika tidak dibutuhkan atau hanya sebagai pelengkap gaya hidup sebaiknya urungkan saja niat untuk berbelanja.
Agar kamu bisa mengontrol belanja, tulis daftar barang-barang kebutuhan yang akan dibeli. Lalu beli sesuai dengan apa yang tertulis di daftar belanja tersebut. Jangan tergiur untuk membeli barang lain yang tidak direncanakan. Dengan begitu, kamu bisa berhemat dan memiliki uang lebih untuk disisihkan sebagai dana darurat.
Baca Juga: Seberapa Penting Sih Dana Darurat bagi Kaum Millennials?