Yakin Cetak Laba US$70 juta, Apa Strategi Garuda Indonesia Tahun Ini?

Padahal tahun lalu ternyata merugi

Tangerang, IDN Times - PT Garuda Indonesia Tbk, optimistis perseroan bisa mencetak laba sebesar US$ 70 juta hingga akhir 2019. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal, mengatakan salah satu alasan optimistis itu lantaran musim haji akan berefek positif terhadap kinerja mereka dalam pendapatan di kuartal III.

Apalagi, kata Fuad, pada kuartal I tahun ini Garuda telah mencatatkan laba bersih sebesar US$19,73 juta. Padahal, menurutnya, periode tersebut diklaim sebagai masa rendah atau low season bagi industri penerbangan.

"Di akhir tahun bisa mencapai net profit US$ 70 juta, kuartal III lebih baik lagi, karena di kuartal III pendapatan dari haji sudah masuk menjadi total pendapatan, sehingga lebih baik, jadi lebih meningkat lah secara Q on Q (Quartal on Quartal," katanya, di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Jumat (26/7).

1. Ekuitas diprediksi bisa mencapai US$800 juta

Yakin Cetak Laba US$70 juta, Apa Strategi Garuda Indonesia Tahun Ini?IDN Times / Auriga Agustina

Meski belum menyampaikan laporan keuangan pada kuartal II, Garuda Indonesia optimistis ekuitas bisa mencapai US$800 juta. Sementara pada kuartal I, ekuitas Garuda Indonesia tercatat sebesar US$791,1 juta.

"Untuk kuartal II, kita belum bisa sampaikan angkanya, karena tidak boleh mendahului sebagai perusahaan Tbk. Tapi akan kami sampaikan ke OJK selambat-lambatnya, Rabu 29 juli 2019 ," ucapnya.

Baca Juga: Ada Apa dengan Garuda Indonesia? 

2. Perusahaan akan memperbaiki rute penerbangan yang tidak memberikan keuntungan

Yakin Cetak Laba US$70 juta, Apa Strategi Garuda Indonesia Tahun Ini?IDN Times/Holy Kartika

Untuk mencapai targetnya, menurutnya, Garuda akan memparbaiki rute-rute penerbangan yang tidak memberi keuntungan dengan cara dialihkan atau ditutup. Misalnya, perusahaan telah mengalihkan rute international Denpasar-London, menjadi Medan-Jakarta-London. Hal tersebut diklaim Fuad, telah memberi dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi kerugian di rute International.

3 . Garuda akan maksimalkan frekuensi untuk rute yang membawa keuntungan

Yakin Cetak Laba US$70 juta, Apa Strategi Garuda Indonesia Tahun Ini?IDN Times/Holy Kartika

Selanjutnya, Garuda Indonesia akan menambah frekuensi penerbangan untuk wilayah yang berpotensi memberi keuntungan. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan Garuda akan menutup wilayah yang tercatat tidak memberikan keuntungan.

"Jadi untuk rute gemuk kita tetap akan layani. Kita harus semaksimal mungkin. Kalau rutenya rugi kita kurangi frekuensi, kalau sudah dikurangi tetap rugi gak menutup kemungkinan kita tutup rutenya," ucapnya.

Baca Juga: Dijatuhi Sanksi dari OJK dan Kemenkeu, Ini Jawaban Garuda Indonesia

4. Garuda Indonesia baru merilis ulang laporan keuangan 2018

Yakin Cetak Laba US$70 juta, Apa Strategi Garuda Indonesia Tahun Ini?IDN Times / Auriga Agustina

Sebagai informasi saja, Garuda Indonesia baru saja merilis kembali laporan keuangan tahun 2018, yang sudah direvisi dan menyajikan ulang atau restatement laporan keuangan kuartal I. Garuda Indonesia mencatatkan net loss atau rugi sebesar US$175,028 juta. Apabila mengacu pada kurs Rp14.000, maka angka tersebut setara dengan Rp2,4 triliun, pada 2018. Sementara pada Kuartal I 2019, Garuda Indonesia berhasil mencetak laba US$19,73 juta.

Laporan revisi ini dirilis maskapai pelat merat untuk menindaklanjuti putusan sanksi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sanksi juga diberikan oleh Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) atas laporan Garuda yang dinilai janggal.

Baca Juga: Sempat Klaim Untung, Kini Garuda Indonesia Mengaku Rugi Rp2,4 Triliun 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya