Mitra Gojek Sumbang Rp44,2 Triliun untuk Perekonomian Indonesia

Angka yang fantastis bukan?

Jakarta, IDN Times- Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Global Gojek Nadiem Makarim mengatakan, keberhasilan Gojek dalam mengembangkan platform super-app yang menghubungkan jutaan rakyat Indonesia, telah menjadikan Gojek sebagai salah satu akselerator utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Hal ini juga dilihat berdasarkan laporan Google dan Temasek yang menyatakan bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

1. LD FEB UI nyatakan Mitra Gojek sumbang Rp44,2 triliun untuk ekonomi negara

Mitra Gojek Sumbang Rp44,2 Triliun untuk Perekonomian IndonesiaIDN Times / Axel Jo Harianja

Dalam kesempatan itu Nadiem menjelaskan, dari hasil Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) 2018, menyatakan kontribusi mitra Gojek kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun.

"Naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Kontribusi menghitung selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung dengan Gojek,'' kata Nadiem dalam Konferensi Pers Gojek dan Mitra Juara GOJEK 2019 di Jakarta, Kamis (11/4).

Baca Juga: Nadiem Makarim: Gojek Super App Pertama di ASEAN

2. Angka Rp44,2 triliun baru dihitung dari empat layanan Gojek

Mitra Gojek Sumbang Rp44,2 Triliun untuk Perekonomian IndonesiaIDN Times/Axel Jo Harianja

Angka tersebut kata Nadiem baru dihitung dari empat layanan Gojek, yaitu Go-Ride Go-Food, Go-Clean dan Go-Massage. Belum lagi termasuk layanan Go-Send, Go-Shop, Go-Pay dan layanan lainnya.

“Jika layanan lain dalam ekosistem Gojek digabungkan, hasilnya pasti jauh lebih besar. Hasil riset ini mencerminkan kontribusi nyata Gojek yang terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Nadiem.

3. Teknologi merangkul jutaan masyarakat untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik

Mitra Gojek Sumbang Rp44,2 Triliun untuk Perekonomian IndonesiaIDN Times/Axel Jo Harianja

Nadiem mengatakan, saat ini negara-negara lain mengalami ketakutan terhadap teknologi yang disebut dapat menggantikan tenaga manusia. Namun, menurut dia, di Indonesia memandang hal yang berbeda.

Melalui Gojek, teknologi justru merangkul jutaan masyarakat agar memiliki akses untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

"Akses pada layanan dan produk dan jasa keuangan serta akses pada pelanggan. Teknologi kami dimanfaatkan oleh banyak orang yang sebelumnya tidak mengenal smartphone,” jelas Nadiem.

4. Pemerintah selalu mendorong pertumbuhan startup

Mitra Gojek Sumbang Rp44,2 Triliun untuk Perekonomian IndonesiaIDN Times/Axel Jo Harianja

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) , Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah selalu mendorong pertumbuhan semua startup di era digital. Hal itu dijelaskan Luhut dengan adanya pembangunan palapa ring yang dapat dijangkau hingga ke pelosok timur Indonesia.

“Saya mewakili pemerintah bangga Gojek menjadi startup yang sudah Decacorn. Gojek menurut saya jadi model untuk startup lainya. Orang ingin lebih efisen, cepat, dan luas. Disitulah Gojek memainkan peran penting,” jelas Luhut.

Diketahui, Gojek yang sebelumnya berstatus Unicorn, telah dinyatakan naik tingkat menjadi Decacorn. Decacorn adalah sebutan untuk sebuah start up dengan valuasi US$10 miliar atau sekitar Rp141 triliun. 

Gojek hari ini menggelar acara apresiasi tahunan untuk para mitra yang mendukung
ekosistem Gojek dalam acara berjudul Mitra Juara GOJEK 2019. Gojek juga memberikan
penghargaan kepada mitra yang berprestasi di platform anak bangsa tersebut.

Acara itu digelar di Ecovention - Ancol dan turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, jajaran menteri Kabinet Kerja, serta ribuan mitra Gojek.

Baca Juga: Gojek Jadi Aplikasi Ride-Sharing Paling Banyak Digunakan di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya