Mulai Ekspansi Bisnis, BRI Fokus Salurkan Kredit Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI mencatat proses restrukturisasi perseroan mulai menurun. Hal itu ditandai dengan semakin sedikit permintaan dari debitur BRI untuk merestrukturisasi pinjamannya. Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan bahwa Perseroan mulai fokus pada penyaluran kredit baru dalam membantu kebutuhan modal kerja pelaku UMKM.
Sunarso mengungkapkan tren penurunan restrukturisasi terjadi pada akhir paruh pertama tahun ini. Sejak POJK Nomor 11 dikeluarkan pada Maret sampai 27 Juli 2020, Bank BRI merestrukturisasi 2,88 juta debitur dengan nilai kredit mencapai Rp 179,91 triliun.
“Ini merupakan sinyal yang baik, di mana aktivitas ekonomi mulai kembali berjalan. Tentunya, Perseroan tetap berpegang pada prinsip prudential banking dalam ekspansi di kondisi seperti saat ini,” ungkap Sunarso.
1. BRI terus mencari peluang penyaluran kredit di segmen UMKM
Mengingat kondisi yang cukup menantang, BRI akan tetap mempertahankan pertumbuhan kredit yang moderat sambil terus mencari peluang penyaluran kredit di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Perseroan merevisi target pertumbuhan tahun ini menjadi 4 hingga 5 persen. Target itu direvisi dari sebelumnya yang optimistis tumbuh hingga double digit.
2. Ini yang BRI lakukan untuk menggerakkan ekonomi
Untuk menggerakkan ekonomi, BRI pun tercatat me-leverage lebih dari dua kali lipat penempatan dana pemerintah. Dana yang diterima dari pemerintah Rp10 triliun itu ditempatkan lewat deposito dan disalurkan dalam bentuk kredit. Bank harus menyalurkan dalam bentuk kredit tiga kali lipatnya, yakni Rp 30 triliun.
3. BRI juga berupaya mempertahankan dan menaikkan skala usaha
Sejak 25 Juni sampai 6 Agustus, BRI bisa menyalurkan Rp28,7 triliun dengan jumlah nasabah 645 ribu debitur.
“Ini artinya UMKM mulai menggeliat menjalankan ekonominya. Kami pun berupaya untuk mempertahankan bahkan menaikkan skala usahanya di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Momentum ini harus kita jaga agar UMKM kembali bangkit membangun perekonomian,” tutur Sunarso.