BRI Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional Bisnis

Dukung capaian target bebas emisi di 2060

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk turut menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan demi mencapai target net zero emission pada 2060, dan menahan pemanasan suhu bumi tidak melebihi 2 derajat hingga 1,5 derajat celcius.

BRI diketahui menjadi salah satu bank yang telah menggunakan kendaraan listrik di dalam operasional bisnisnya. Hingga saat ini, BRI memiliki 30 mobil listrik Hyundai Ioniq sebagai kendaraan operasional di Regional Office (RO) seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, juga terdapat 50 motor listrik GESITS yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI. BRI pun menjalankan berbagai inisiatif untuk mendukung pengurangan emisi sekaligus mewujudkan implementasi konsep Environmental, Social, & Governance (ESG).

1. Penggunaan sumber daya ramah lingkungan akan terus ditingkatkan

BRI Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional BisnisBRI memiliki 50 motor listrik GESITS yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI. (Dok. BRI)

Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto, mengungkapkan bahwa penggunaan sumber daya ramah lingkungan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) di BRI akan terus ditingkatkan secara gradual.

“BRI tentu menyadari langkah untuk menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sedini mungkin. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” terang Andrijanto.

Baca Juga: 65 Persen Portofolio Kredit BRI Implementasikan Prinsip ESG 

2. Meresmikan Menara BRILian

BRI Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional BisnisMenara BRILian. (Dok. BRI)

Lebih jauh, Andrijanto menjelaskan bahwa sejumlah penggunaan sumber daya ramah lingkungan di BRI antara lain implementasi green building, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel, hingga kendaraan listrik.

Terbaru, BRI baru saja meresmikan Menara BRILian pada 17 Agustus 2022 di mana bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) kategori Gold.

Menara BRILian dinilai mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan. Hal ini ditopang oleh efisiensi sumber daya dengan teknologi terbarukan, penerapan konsep zero run off dalam aspek konservasi dan pengelolaan air hujan, dauran ulang yang dapat menghemat konsumsi energi listrik hingga 19,29 persen dari desain konvensional, serta building environment management yang unggul.

Andrijanto pun mengatakan, konsep green building ini juga rencananya kembali akan diterapkan pada pembangunan branch office di area S. Parman, DKI Jakarta.

3. Gunakan PLTS di delapan unit kerja yang tersebar di beberapa wilayah

BRI Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional BisnisBRI memiliki 50 motor listrik GESITS yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI. (Dok. BRI)

Di samping itu, BRI juga akan menggunakan energi ramah lingkungan sebagai sumber daya melalui PLTS di delapan unit kerja yang tersebar di beberapa wilayah yakni Bandung, Denpasar, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta. 

Menurut perhitungan BRI, penggunaan PLTS atau solar panel ini dapat menghemat energi hingga 5 persen di branch office tersebut. Sementara dalam perhitungan lainnya, penggunaan mobil listrik juga diketahui lebih ekonomis dibandingkan kendaraan konvensional.

“Sebagai salah satu ‘First Mover on Sustainable Finance’, BRI telah mengimplementasikan secara bertahap strategi keberlanjutan yang dapat mempercepat implementasi sustainable finance di Indonesia,” pungkas Andrijanto. (WEB)

Baca Juga: Dirut BRI Tegaskan Komitmen Dorong Inklusi Keuangan dan Penerapan ESG 

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya