Pelaku Usaha Mikro Gunakan Cara Ini Agar Bertahan di Tengah Pandemik

Kupedes Bangkit bantu para pelaku usaha memulihkan bisnisnya

Jakarta, IDN Times - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini mengalami banyak tantangan dalam menjalankan usahanya di tengah pandemik COVID-19. Karena itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadirkan produk pinjaman baru, yaitu Kupedes Bangkit, untuk membantu para pelaku usaha memulihkan bisnisnya. Kupedes Bangkit merupakan produk pinjaman khusus berupa tambahan modal usaha bagi pelaku UMKM.

Seorang pelaku usaha mikro di Semarang, Jawa Tengah, yang merasakan manfaat tambahan modal usaha dari Kupedes Bangkit ialah Misyanti. Ibu dari dua orang anak asal Kelurahan Bringin, Ngalian, Kota Semarang, tersebut menjalankan usaha berdagang gas LPG dan air isi ulang bersama sang suami. Selain itu, Misyanti juga setiap harinya memproduksi makanan ringan berupa jajanan tradisional berbahan dasar singkong untuk didistribusikan ke beberapa tempat. 

“Saya produksi snack, saya setor-setorkan, ada di pasar, di lapak-lapak lainnya. Contohnya ada getuk, jongkong, gobet, getuk kacang, dan lainnya,” ujar Misyanti ketika dihubungi belum lama ini.

1. Kupedes Bangkit BRI menyediakan pinjaman untuk tambahan modal

Pelaku Usaha Mikro Gunakan Cara Ini Agar Bertahan di Tengah PandemikIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Misyanti bersyukur selama pandemik COVID-19 ini penjualan gas LPG dan air isi ulang yang dilakoninya sejak 2017 lalu itu tidak mengalami penurunan.

“Kalau gas sama air isi ulang itu konsumsi setiap hari ya, jadi itu (penjualan) biasa,” ungkapnya. 

Namun, Misyanti mengakui bahwa semenjak terjadi pandemik dan diberlakukannya pembatasan interaksi sosial dan aktivitas ekonomi, penjualan makanan ringan buatannya menjadi menurun.

“Ya (penurunannya) sekitar 25 persen. Biasanya sehari bisa dapat Rp400 ribu, sekarang hanya mendapat Rp300 ribu,” tuturnya.

Misyanti pun akhirnya menghubungi salah seorang petugas BRI karena membutuhkan dana untuk tambahan modal usaha. Dia menanyakan apakah ada program dari BRI yang menyediakan pinjaman untuk tambahan modal.

“Alhamdulillah saya dapat (pinjaman) itu Kupedes Bangkit,” ucapnya. 

2. Proses pengajuan kredit hingga pencairan pinjaman Kupedes Bangkit terbilang cukup cepat

Pelaku Usaha Mikro Gunakan Cara Ini Agar Bertahan di Tengah Pandemikrawpixel.com/Freepik

Dari Kupedes Bangkit, Misyanti mendapatkan tambahan modal untuk terus memutar roda ekonomi usahanya. Misyanti bahkan mendapat keringanan berupa pembayaran bunga pinjaman saja selama 6 bulan.

Menurut Misyanti, proses pengajuan kredit hingga pencairan pinjaman Kupedes Bangkit terbilang cukup cepat, yakni tak lebih dari 2 hari sudah cair. 

“Karena pandemik (virus) corona, pinjaman Kupedes saya juga mendapat restrukturisasi dari BRI,” jelasnya.

Kupedes Bangkit merupakan Kupedes (salah satu produk pinjaman mikro BRI) dengan fitur khusus, yaitu pemberian grace period pembayaran pokok selama enam bulan pertama, sehingga debitur dapat melakukan akselerasi recovery usaha. 

Melalui Kupedes Bangkit, BRI berharap produk ini bisa  membantu debitur mikro eksisting yang mengalami penurunan cashflow usaha akibat dampak pandemik COVID-19, dan membutuhkan tambahan modal usaha dalam masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru (ABK).

3. Kupedes Bangkit BRI juga bisa untuk memperluas usaha

Pelaku Usaha Mikro Gunakan Cara Ini Agar Bertahan di Tengah PandemikIlustrasi pelaku UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Misyanti juga menggunakan tambahan modal usaha dari Kupedes Bangkit BRI untuk memperluas usahanya. Dengan tambahan uang itu, ia membeli tambahan pasokan tabung gas LPG dan galon untuk penjualan air isi ulang.  

Selain itu, Misyanti juga bisa menyewa lapak untuk dagangan barunya berkat tambahan modal usaha tersebut. Dia menambah jenis kue yang diproduksi, yakni donat, dan menjual sendiri di lapak yang disewanya. Langkah tersebut dilakukan Misyanti untuk menambah pendapatan keluarga di tengah situasi yang belum menentu akibat wabah virus corona yang belum berakhir. 

“Ya itu sekarang saya jualan donat untuk tambah-tambah. Iya, jadi menambah produk. Donatnya itu saya jual sendiri, tidak dititip-titipin. Jualnya di lapak, dari jam 6-8 pagi. Modalnya saya gunakan untuk sewa lapak. Nanti jam 9 saya turun ke Pasar Ngalian,” paparnya.

Melalui program Kupedes Bangkit BRI, Misyanti merasa sangat terbantu di masa sulit seperti saat ini. Semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk usahanya dapat terbayarkan dan bahkan dirinya bisa menambah usaha baru untuk terus bertahan di tengah pandemik COVID-19.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya