BRI Jadikan Fintech sebagai Partner Kolaborasi Bisnis Perbankan

BRI turut serta berpartisipasi di ajang IFS dan PFN 2020

Jakarta, IDN Times – Bank Rakyat Indonesia (BRI) berpartisipasi pada ajang Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Pekan Fintech Nasional (PFN) 2020 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) di Jakarta selama sepekan penuh mulai 11-25 November 2020.

Hal tersebut sebagai upaya nyata dari BRI untuk mendorong percepatan digitalisasi jasa keuangan dalam rangka mendukung upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo, mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi finansial (financial technology) bukan sebagai pesaing dalam bisnis digital, melainkan bisa menjadi partner dalam berkolaborasi di bisnis perbankan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat dan UMKM.

1. BRI menjalin kerja sama dengan OVO

BRI Jadikan Fintech sebagai Partner Kolaborasi Bisnis PerbankanDirektur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo. (Dok. Bank BRI)

Ajang IFS dan PFN tahun ini fokus pada langkah dalam mempercepat digitalisasi jasa keuangan Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Hal ini juga dapat tercapai dengan adanya kontribusi peran kolaborasi dari perbankan dan perusahaan fintech.

Secara bersamaan, Bank BRI menjalin kerja sama dengan OVO dalam menyalurkan pinjaman digital DigiKu kepada merchant dan user OVO. DigiKu adalah gerakan bersama pemerintah, Himbara, dan pelaku ekosistem digital sebagai bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk menyediakan pinjaman digital bagi UMKM.

Kolaborasi Bank BRI dengan OVO bertujuan memberikan kemudahan bagi merchant dan user yang terdampak COVID-19 untuk tetap menjalankan kegiatannya dengan penyaluran fasilitas pinjaman DigiKu digital dari BRI. Fasilitas pinjaman digital via aplikasi di smartphone ini memberikan kemudahan untuk pembiayaan transaksi melalui e-commerce dengan limit hingga Rp20 juta. Proses pengajuan hingga pencairan pinjaman hanya dalam waktu 10 menit dengan fasilitas cicilan dengan bunga yang ringan.

“Bank BRI senantiasa memberikan kemudahan pinjaman melalui beberapa inisiatif layanan digital, antara lain pinjaman digital DigiKu. Seluruh proses pengajuan berlangsung secara digital melalui aplikasi, menggunakan digital verification, credit scoring, dan digital signature,” jelas Indra.

Baca Juga: BRI Luncurkan BRI Micro & SME Index sebagai Acuan Pengembangan UMKM

2. Pentingnya penyediaan layanan digital

BRI Jadikan Fintech sebagai Partner Kolaborasi Bisnis PerbankanDirektur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi Bank BRI, Indra Utoyo. (Dok. Bank BRI)

Menurut Indra, pada era open banking saat ini, BRI memandang pentingnya penyediaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan memacu inklusi keuangan masyarakat, terutama para pelaku UMKM. Pengutamaan cara digital diimplementasikan agar pelaku UMKM bisa efektif membesarkan usahanya dengan memanfaatkan dukungan teknologi.

“Inisiatif Bank BRI dibuktikan dengan terbangunnya ekosistem digital perusahaan dalam melayani nasabah secara cepat dan efektif yang mana mayoritas nasabah Bank BRI adalah pelaku UMKM. Pendekatan digital juga membuat kami menjangkau nasabah dan pelaku UMKM yang ada di penjuru nusantara,” ujarnya.

Dalam meningkatkan peran Bank BRI dalam ekosistem digital yang terbuka, lanjut Indra, Perseroan telah memanfaatkan open API (Application Programming Interface). Hal ini untuk mendukung bisnis digital dan nondigital sehingga bisa menikmati layanan perbankan yang dimiliki oleh Bank BRI dengan cepat, murah, dan mudah dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. 

3. Banyak perusahaan yang menggunakan BRIAPI

BRI Jadikan Fintech sebagai Partner Kolaborasi Bisnis PerbankanDok. Bank BRI

Indra menjelaskan sebagai pelopor open API perbankan pertama di Indonesia, BRIAPI sudah digunakan 50 persen kantor cabang BRI di seluruh Indonesia. Untuk sales volume BRIAPI juga sudah mencapai lebih dari Rp40 triliun. 

Sejauh ini, sebanyak lebih dari 200 perusahaan yang terdiri atas marketplace, fintech, ride hailing, universitas, perusahaan nondigital, dan instansi pemerintah di Indonesia sudah menggunakan BRIAPI untuk mendukung transaksi perbankannya secara digital. 

Nama-nama besar perusahaan digital yang sudah terkoneksi dengan BRIAPI antara lain Shopee, Tokopedia, Gopay, OVO, LinkAja, Traveloka, dan Investree. Saat ini BRIAPI merupakan platform Open API pertama di Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi ISO:27001 dan Payment Application Data Security Standard (PADSS) untuk menjamin keamanan data pelanggan. 

Bagi nasabah dan calon nasabah yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai BRIAPI dapat dengan mudah mengakses layanan BRIAPI melalui developers.bri.co.id. Inisiatif digital dari BRI yang terus diluncurkan menunjukkan usaha yang berkelanjutan dari BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. (CSC)

Baca Juga: Imbas COVID-19, Penggunaan Aplikasi Fintech Meningkat hingga 88 Persen

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya