Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ 

Optimistis katrol ekonomi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kinerja bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diproyeksikan kembali bersinar tahun ini. Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto berpendapat, dilihat dari sisi profitabilitas kinerja yang dibukukan Himbara tahun ini diperkirakan bisa lebih baik dibanding capaian pada 2021.

Himbara, menurut Eko, bisa mengambil peluang dari ketidakpastian ekonomi di tataran domestik maupun global. Himbara pun diharapkan mampu lebih mengatrol pertumbuhan ekonomi di masa pemulihan pasca krisis akibat pandemik.

“Kalau bicara profitabilitas, bank Himbara bisa lebih hijau dari tahun lalu,” ujar Eko.

1. Ketidakpastian ekonomi mengarah pada naiknya suku bunga

Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times)

Lebih jauh Eko menjelaskan bahwa selain pandemik, ada beberapa hal yang akan mendorong ekonomi dunia 2022 berada pada ketidakpastian yakni The Fed Rate, gejolak harga minyak dunia, hingga tensi politik yang memanas di Eropa disebabkan konflik antara Ukraina - Rusia. Namun menurutnya, ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan mengarah pada naiknya suku bunga. 

“Himbara bisnisnya kan sektor keuangan di mana tahun ini meski ada ketidakpastian, ketika suku bunga naik, bagi bank-bank yang likuiditasnya melimpah seperti Himbara ini, dan punya brand bagus, akan dapat potensi keuntungan yang lebih besar,” kata Eko.

Seperti diketahui, Himbara yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, secara total mampu meraup laba sebesar Rp72,05 triliun sepanjang 2021.

Baca Juga: UMKM Mulai Bangkit, BRI Optimistis Hadapi Tantangan Ekonomi 2022

2. Dukungan dari pemerintah

Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ Himbara (BNI, Bank Mandiri, BTN dan BRI) menggelar jumpa pers untuk membahas Peran Himbara dalam Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (2/9/2021). (Dok. BRI)

Berdasarkan informasi, laba yang dibukukan Himbara pada 2021 itu melesat 78,06 persen jika dibandingkan dengan perolehan pada 2020 yang sejumlah Rp40,34 triliun. Jika dirinci pada 2021, BRI mampu mencetak laba sebesar Rp30,76 triliun, Bank Mandiri Rp28,03 triliun, BNI Rp10,89 triliun dan BTN menyumbang laba senilai Rp2,37 triliun.

Di sisi lain, Eko pun berharap Himbara tetap dengan peran utamanya sebagai penggerak sektor riil melalui penyaluran kredit atau pembiayaan. Dengan demikian, sumbangsih Himbara pada pertumbuhan ekonomi nasional pun dapat terus meningkat.

Ia menilai, pemerintah harus terus memberikan dukungan dan arahan agar Himbara mampu melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan lebih besar lagi ke depan. Penyaluran kreditnya pun bisa lebih merata, misalnya dari skala UMKM hingga perusahaan besar atau korporasi.

“Kalau mereka kencang di kredit, harusnya jadi bagian yang perlu diapresiasi. Pemerintah harus bisa memberi arahan kepada bank-bank ini untuk bisa lebih support kepada kredit. Tidak hanya yang kecil-kecil tapi korporasi juga. Karena semua harus bergerak mesin ekonominya,” urainya.

3. Target kinerja Himbara tahun ini

Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ Gedung BRI. (Dok. BRI)

Proyeksi Eko terkait pertumbuhan senada dengan target kinerja bank-bank milik pemerintah tersebut pada 2022. Manajemen BRI sendiri optimistis bahwa kredit perseroan akan tumbuh di kisaran 9 hingga 11 persen sepanjang 2022. Hal ini seiring dengan indikator yang menunjukkan perbaikan pada pemulihan ekonomi global dan nasional, serta didukung meluasnya program vaksinasi di berbagai negara.

Sementara itu, manajemen Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini lebih tinggi dari 2021, yakni di atas 8 persen. Optimisme itu sejalan dengan pertumbuhan di sektor ekonomi sejak 2021 yang terus membaik dan terus berlanjut.

Manajemen BNI mematok target pertumbuhan penyaluran kredit hingga 10 persen tahun ini. Proyeksi tersebut hampir dua kali lipat dengan pertumbuhan kredit BNI pada 2021 yang sekitar 5,2 persen secara tahunan.

Sedangkan manajemen BTN membidik pertumbuhan penyaluran kredit pada 2022 sebesar 9 hingga 11 persen. Pihak perseroan meyakini pertumbuhan kredit akan sejalan dengan peningkatan laba yang dipatok yaitu di kisaran 11 - 13 persen, serta kenaikan earning asset atau aktiva produktif. Adapun tahun lalu penyaluran kredit BTN tumbuh 5,66 persen.

4. Hasil dari transformasi dan efisiensi

Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ Menteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Sebelumnya pada Senin (21/2/2022), Menteri BUMN RI Erick Thohir mengapresiasi kinerja gemilang dari bank-bank milik negara di sepanjang tahun 2021. Ia mengungkapkan pencapaian tersebut merupakan buah dari hasil transformasi dan efisiensi yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian BUMN beserta seluruh perusahaan BUMN.

“Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif HIMBARA nyatanya tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat. Hal ini tak lepas dari transformasi yang tengah dilakukan,” imbuh Erick.

5. Masing-masing bank HIMBARA punya spesialisasi unik dan berbeda

Kinerja Himbara Tahun ini Diproyeksikan Kembali ‘Hijau’ Mantri BRI mengunjungi pelaku UMKM. (Dok. BRI)

Erick Thohir juga mengapresiasi transformasi di tubuh masing-masing bank HIMBARA yang kemudian saat ini menjadi keunggulan kompetitif dalam persaingan di industri keuangan nasional.

Masing-masing bank HIMBARA, menurut Erick, telah memiliki spesialisasi unik dan berbeda sehingga tidak ada tumpang tindih. Seperti misalnya BRI yang semakin fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro, Mandiri yang fokus menggarap segmen korporasi dan pengusahan nasional agar dapat terus bangkit, BNI memiliki tugas khusus menggarap bisnis interasional, dan BTN yang tetap pada bisnis utamanya di bidang perumahan untuk mengurangi angka backlog dan membantu masyarakat, termasuk millennial, agar lebih mudah mendapatkan hunian.

“Ke depan tentu kami harapkan peran HIMBARA akan bisa semakin dirasakan dan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional melalui pemberdayaan dari berbagai segmen serta memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholders dan utamanya kepada masyarakat Indonesia,” tambah Erick. (WEB)

Baca Juga: HIMBARA Cetak Laba Rp72,05 T, Erick Thohir: Buah Transformasi BUMN

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya