KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemik

Demi mendorong ekonomi rakyat

Jakarta, IDN Times – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dinilai tepat sebagai stimulus pemulihan ekonomi nasional. Hal ini tercermin dari publikasi riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN menyebut KUR BRI telah memberikan manfaat selama masa pandemi, terutama untuk mendorong pelaku UMKM bertahan dan bangkit kembali ketika pagebluk pandemik mereda.

1. Dampak KUR sangat nyata dan positif

KUR BRI Perkuat UMKM di Masa PandemikMantri BRI mengunjungi nasabah. (Dok. BRI)

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari pun mengatakan, perseroan mendukung penuh pemerintah yang mendorong perluasan jangkauan KUR.

“Dampak KUR sangat nyata dan positif untuk memperkuat pelaku UMKM di saat pandemi. Kemudian ketika ekonomi membaik, KUR ini juga akan mendorong mereka naik kelas. Program pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah dalam kerangka menyikapi masalah pandemi ini tepat sekali,” kata Supari.

Melalui KUR, lanjutnya, UMKM yang terdampak pandemik sudah mulai bangkit. Jika sebelumnya mereka harus bertahan dengan berbagai cara, tahun ini adalah momentum tumbuh kembali.

“UMKM yang bisa tumbuh pada masa pandemik ini, mereka diharapkan bisa naik kelas,” kata Supari.

Baca Juga: BRI Apresiasi Nasabah Hadirkan BRI Client Summit 2022

2. Dorong KUR sektor produktif

KUR BRI Perkuat UMKM di Masa PandemikPelaku UMKM binaan BRI (Dok. BRI)

Supari melanjutkan, ke depan BRI akan mengoptimalkan penyaluran KUR untuk sektor produktif yang pada 2021 porsinya sudah mencapai 59 persen. Adapun untuk 2022, BRI terus mendorong porsinya menjadi 60 persen. 

Sektor produktif yang dimaksud adalah sektor perdagangan yang memiliki value chain panjang. Kemudian sektor pertanian yang selama pandemi mengalami pertumbuhan hampir 32 persen. Ketiga adalah sektor industri pengolahan yang mulai bangkit dari masa pandemi dan memperkuat sektor produksi. 

3. BRI selalu mendapat kuota di kisaran 70 persen dari total alokasi KUR

KUR BRI Perkuat UMKM di Masa PandemikGedung BRI. (Dok. BRI)

Tak hanya itu, BRI juga akan terus memperkuat akses terhadap layanan, kompetensi, kecepatan, dan ketepatan proses, serta produk dan biaya layanan yang terjangkau dalam menyalurkan KUR kepada masyarakat.

Hal ini tak terlepas dari tanggung jawab BRI yang selalu mendapat alokasi penyaluran KUR terbesar dari pemerintah. Supari mengungkapkan, BRI selalu mendapat kuota di kisaran 70 persen dari total alokasi KUR secara nasional. Pada 2020 jatah penyaluran BRI mencapai Rp140,2 triliun dengan realisasi Rp138,5 triliun. 

Pada 2021 kuota KUR BRI dinaikkan menjadi Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran Rp194,9 triliun. Pada 2022 kuotanya mencapai Rp260 triliun, dengan realisasi penyaluran pada periode Januari-Mei sebesar Rp104,5 triliun. Adapun untuk pinjaman KUR pada tahun 2019 terdapat 6 penerima KUR dari 100 rumah tangga, pada 2020 meningkat menjadi 8 penerima KUR dari 100 rumah tangga, dan pada 2021 menjadi 11 penerima KUR dari 100 rumah tangga. (WEB)

Baca Juga: BRI Jadi Bank Terbaik di Indonesia Versi The Banker 

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya