Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Laju nilai tukar rupiah menguat pada penutupan perdagangan, berada di level Rp15.855 per dolar AS, pada Kamis (2/11/2023) sore.  

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 81 poin atau 0,51 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Rabu (1/11/2023) yang berada pada level Rp15.935 per dolar AS. 

1. Sejumlah mata uang menguat terhadap dolar AS

Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Rinciannya Bath Thailand menguat 0,37 persen, ringgit Malaysia menguat 0,38 persen, rupee India menguat 0,04 persen, peso Filipina menguat 0,36 persen, dolar Taiwan menguat 0,48 persen dan won Korea menguat 1,06 persen. 

Kemudian, dolar Singapura menguat 0,12 persen, dan dolar Hongkong menguat 0,01 persen sementara itu yen Jepang menguat 0,31 persen. 

2. Angin segar bagi rupiah dari keputusan The Fed tahan suku bunga

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan dolar AS melemah pasca pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS atau The Fed yang mempertahankan suku bunganya di level 5,25 persen-5,5 persen. 

"Kita melihat dolar AS dalam tekanan turun pascapengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS dinihari tadi. Yield obligasi pemerintah AS pun menurun yang saat ini dilevel 4,7 persen dari sebelumnya di level 4,9 persen," kata dia kepada IDN TimesKamis (2/11/2023). 

3. Keputusan The Fed dapat dimanfaatkan investor

Lebih lanjut, ia menjelaskan stance kebijakan Bank Sentral AS yang tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga tinggi di masa yang akan datang, mendorong pelemahan dolar AS tersebut.

The Fed memang mengingatkan, belum ada keinginan memangkas suku bunga acuan dan masih membuka opsi kenaikan suku bunga di rapat yang akan datang. Tapi, pernyataan the Fed ini bukan hal baru untuk pasar.

"Hasil the Fed ini untuk sementara dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk kembali ke aset berisiko dengan kenaikan indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini, sehingga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Ariston. 

Faktor ekonomi Indonesia yang solid, kata Ariston, juga membantu penguatan rupiah. Tapi penguatan kali ini lebih besar dari efek hasil the Fed yang sudah diantisipasi pasar.

Editorial Team