Makin Lengket, Iran-Venezuela Sepakati Kerja Sama Pangan

Pertemuan Maduro dan Raisi berlangsung di tengah KTT Amerika

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Istana Saadabad pada Sabtu (11/6/2022). Keduanya resmi menandatangani persetujuan kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam sektor pertanian dan produksi makanan.

Presiden Maduro mengatakan 70 persen teritori Iran adalah gurun pasir, sehingga produksi makanan hanya bisa digarap pada 30 persen luas wilayahnya.

"Di Venezuela, terdapat 30 juta hektare lahan yang bisa digarap untuk meningkatkan produksi pangan domestik. Tidak keperluan domestik, tapi juga memproduksi pangan untuk diekspor ke Iran dan seluruh regional Asia" ujarnya dilansir Telesur

Baca Juga: Kunjungi Iran, Presiden Venezuela Sepakati Kerja Sama 20 Tahun

1. Venezuela dan Iran setujui sejumlah kerja sama di berbagai bidang

Makin Lengket, Iran-Venezuela Sepakati Kerja Sama PanganPresiden Venezuela, Nicolas Maduro saat bertemu dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi di Teheran, Sabtu (11/6/2022). (twitter.com/NicolasMaduro)

Di samping itu, kedua presiden juga menyetujui kooperasi bilateral di bidang politik, budaya, ekonomi, perminyakan, pertahanan, dan pariwisata. 

"Saya percaya bahwa antara kedua negara, kita dapat menciptakan persahabatan yang tidak terkalahkan demi masa depan rakyat kita dan kami akan menjadi bukti bagaimana negara kita tumbuh di tengah kesulitan dan bagaimana dunia baru tumbuh" ungkap Maduro, dilansir Telesur

Maduro telah mendarat di Teheran pada Jumat (10/6/2022). Kedatangannya kali ini atas undangan dari Pemerintah Iran beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya, Maduro sudah berkunjung ke Aljazair dan Turki yang dikenal sebagai sekutunya di regional Asia dan Timur Tengah. Kunjungan presiden berusia 59 tahun itu dilakukan di tengah sanksi dan eksklusi dari Amerika Serikat dalam KTT Amerika di Los Angeles. 

Baca Juga: PM Israel Kunjungi UEA Mendadak, Rumpi Soal Pengembangan Nuklir Iran

2. Setuju adakan rute penerbangan langsung Teheran-Caracas

Makin Lengket, Iran-Venezuela Sepakati Kerja Sama PanganPesawat maskapai Conviasa yang tengah mendarat. (twitter.com/munoznotired)

Pertemuan kedua pemimpin itu juga membuahkan persetujuan untuk membuka rute penerbangan langsung dari Caracas ke Teheran atau sebaliknya mulai 18 Juli mendatang. Rute penerbangan ini dibuka untuk mempromosikan pariwisata dan persatuan antara kedua negara. 

Presiden Raisi juga menekankan bahwa rute penerbangan langsung yang menghubungkan kedua ibu kota negara sangat penting sebab akan membangun hubungan perdagangan dan ekonomi, serta mendekatkan relasi kedua negara, dikutip France24

Di sisi lain, Presiden Maduro menegaskan bahwa pihaknya siap menerima turis asal Iran untuk berwisata di Venezuela. 

"Venezuela terbuka untuk menerima turis asal Iran yang ingin menikmati keindahan Karibia, Amerika Selatan, Pegunungan Andes, dan Amazon" tutur Maduro

Maduro juga menekankan pada persetujuan srategis antara Teheran dan Caracas untuk 20 tahun ke depan yang baru ditandatangani ini sebagai wujud kedekatan hubungan kedua negara di semua bidang. 

3. Hubungan Iran-Venezuela makin erat setelah mendapat sanksi AS

Hubungan diplomatik antara Iran dan Venezuela sudah terbentuk sejak 1960-an lantaran menjadi anggota negara OPEC. Setelah Venezuela berada di bawah kendali Hugo Chaves, hubungan kedua negara semakin menguat dan kedekatan keduanya dilanjutkan oleh penerusnya, Nicolas Maduro. 

Relasi antara keduanya semakin kuat dalam beberapa tahun ke belakang lantaran mendapatkan sanksi keras dari Amerika Serikat. Kedua negara juga sudah mempromosikan inisiatif untuk saling membantu agar dapat keluar dari masalahnya. 

Dilaporkan Reuters, demi membebaskan tekanan AS, Iran sudah mengirimkan beberapa kapal kargo minyak ke Venezuela. Pada bulan lalu, Venezuela mulai mengimpor minyak Iran sebagai langkah pertukaran antara minyak mentah Venezuela dengan kondensat dari Iran. 

Di samping itu, perusahaan minyak milik negara Iran juga sudah menandatangani kontrak senilai 110 juta euro (Rp1,6 triliun) untuk memperbaiki kilang minyak di Venezuela. 

Pada Mei lalu, Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji sudah berkunjung ke Venezuela untuk menemui Presiden Maduro. Kedua pihak bertemu untuk mendiskusikan cara untuk keluar dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) kepada Iran dan Venezuela. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya