Stok beras yang berada di gudang Bulog Ponorogo saat ini tersedia 7000 ton. IDN Times/ Humas Bulog Ponorogo
Pemerintah akan menambah jumlah pasokan beras untuk operasi pasar melalui program SPHP dengan tujuan untuk menekan harga beras yang mulai alami kenaikan di awal Januari 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah beras SPHP ditambah dari semula 50 ribu ton sampai 80 ribu ton, kini dinaikkan menjadi 100 ribu ton.
"Tentu ada program SPHP yang sekarang 1 bulan 100 ribu. (Alokasi) 100 ribu ton itu ditingkatkan dari sebelumnya 50 ribu sampai 80 ribu, sekarang 100 ribu ton," kata dia.
Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan sampai Juni 2024. Bantuan pangan ini dilakukan untuk membantu masyarakat kelas bawah agar terkena dampak naiknya harga beras.
"Kedua, dengan tentunya bantuan pangan ini akan juga menekan demand di masyarakat, tentu terus kita monitor karena memang secara internasional ada kenaikan," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, pada awal tahun 2024 ini pemerintah gencar menyalurkan 2 bansos tambahan, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 200 ribu untuk Januari, Februari, dan Maret 2024. Bantuan ini akan diberikan langsung untuk 3 bulan yakni Rp600 ribu pada Februari kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kemudian, penyaluran bantuan pangan beras (BPB) hingga Juni 2024. Bantuan beras ini akan diberikan kepada 22 juta penerima bantuan pangan (PBP) yang masing-masing menerima 10 kg beras/bulan.