Tak Kunjung Usai, Ini 5 Fakta Sejarah Penyebab Krisis Venezuela
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pendapatan yang besar dari sektor industri minyak membuat Venezuela bertumbuh menjadi negara kaya pada awal dekade 2000-an. Tetapi itu dulu, faktanya sekarang Venezuela harus menghadapi krisis ekonomi yang melanda negaranya secara berlarut-larut.
Lah, kok bisa sih negara yang makmur tiba-tiba dalam sekejap hancur?
1. Cerita dimulai ketika Venezuela masih dipimpin Presiden Hugo Chavez
Hugo Chavez adalah Presiden Venezuela yang menjabat pada periode 1999-2013. Ia memenangkan pemilu tahun 1999 sehingga membawanya duduk ke tampuk kursi Presiden Venezuela selama hampir 14 tahun lamanya.
Pemberantasan kemiskinan merupakan salah satu janji politik yang dibuatnya semasa kampanye. Untuk menunaikan janji kampanyenya, Chavez membuat kebijakan-kebijakan yang sangat sejalan dengan keinginan kaum populis (kaum yang menjunjung tinggi hak dan kearifan rakyat kecil).
Pada masa kepemimpinannya, Venezuela dikenal sebagai negeri yang amat makmur bagi rakyatnya. Akan tetapi, hal itu tak bertahan lama. Akhir kekuasaannya, Venezuela didera krisis ekonomi berkepanjangan buah dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh sang Presiden, Hugo Chavez.
2. Niat baik Chavez sejahterakan rakyatnya, ternyata tidak didukung dengan pemahaman ekonomi yang mumpuni
Chavez, mantan tentara yang memiliki berbagai kebijakan dengan landasan niat baik, akan tetapi niat baik tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan ekonomi yang benar. Karena tidak didasari dengan pengetahuan ekonomi yang matang, membuat kebijakan-kebijakan Chavez hanya bisa dinikmati dengan sesaat oleh warganya.
Gemilaunya pendapatan dari sektor minyak yang besar, membuat Chavez tergiur untuk memberikan subsidi besaran-besaran bagi rakyatnya. Ditambah dengan keinginannya untuk memberantas kemiskinan, membuat dirinya tanpa ragu memberikan subsidi di berbagai bidang kehidupan masyarakat Venezuela.
3. Kebijakan pemberian subsidi Chavez ternyata memberikan efek domino yang luar biasa parah bagi Venezuela
Editor’s picks
Pada masa awal pemberian subsidi, rakyat Venezuela merasakan nikmat yang luar biasa. Bagaimana tidak, semua kebutuhan warga disubsidi oleh pemerintah, mulai dari bahan bakar, rumah, kesehatan, pendidikan, bahkan makanan pun disubsidi pemerintah.
Dengan adanya subsidi tersebut, harga-harga menjadi sangat murah, dan kemiskinan berkurang drastis. Tapi ingat, semua itu harus dibayar mahal. Kebijakan ekonomi yang hanya bertumpu dari sektor minyak ternyata juga menjadi kesalahan besar pemerintah Venezuela.
Baca Juga: 3 Fakta Terkini Ketegangan di Venezuela, AS Isyaratkan Opsi Militer
4. Tak hanya subdisi, kebijakan nasionalisasi perusahaan swasta ternyata juga sebuah kekeliruan yang dilakukan Chavez
Nasionalisasi perusahaan swasta sah-sah saja, akan tetapi bila hampir semua perusahaan swasta di-nasionalisasi tentu amat merepotkan bagi negara bukan? Bagaimana tidak, semua karyawan yang sebelumnya digaji sektor swasta kini harus digaji oleh pemerintah.
Masalahnya, dalam hal menggaji karyawan, dana yang dikeluarkan berasal dari penjualan minyak. Padahal pengeluaran untuk subsidi saja sudah sangat besar, apalagi ditambah dengan menggaji karyawan, tentu sangat berat bukan? Belum lagi harga minyak yang naik turun, membuat defisit anggaran belanja pemerintah menjadi hal yang tak terelakkan.
5. Pengganti Chavez, Nicolas Maduro ternyata juga melakukan kesalahan 'fatal' dalam pengambilan kebijakan ekonomi
Maduro mengambil kebijakan yang gegabah, mencetak uang sebanyak-banyaknya. Bisa ditebak, inflasi pun langsung naik secara drastis. Bukan sekedar inflasi biasa lho, tapi sudah mencapai tahap hiperinflasi! Horor banget kan?
Akibatnya, mata uang Bolivar menjadi tak bernilai, harga-harga membubung tinggi, toko-toko banyak yang tutup, dan sektor perdagangan pun lumpuh. Krisis ekonomi berkepanjangan akibat kesalahan pengambilan kebijakan pada masa pemerintahan sebelumnya, sekarang pun merambah menjadi krisis politik antara Presiden Nicolas Maduro dan pemimpin Oposisi Juan Guaido.
Sungguh ironi kan, negara yang sebenarnya makmur tapi malah hancur karena kesalahan pengambilan keputusan ekonomi. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Ekonomi untuk Venezuela, Ini Isinya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.