Pengertian Perakunan Inflasi dan Metodenya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Inflasi merupakan fenomena kenaikan harga barang maupun jasa secara umum dan terus menerus. Biasanya, kenaikan harga ini terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Nah, dampak inflasi tersebut dapat dihitung dengan menggunakan perakunan inflasi. Perakunan inflasi ini dapat digunakan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan dengan lebih jelas saat terjadi inflasi.
1. Pengertian perakunan inflasi
Dalam akuntansi, kamu juga dapat memperhitungkan dampak dari terjadinya inflasi terhadap harga suatu aset. Dalam menghitungnya, biasanya akan dilakukan perbandingan antara nilai aset sekarang dengan nilai pada saat aset tersebut dibeli. Ini lah yang dinamakan dengan perakunan inflasi.
Laporan keuangan dalam perakunan inflasi pun akan disesuaikan menurut indeks harga. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan gambaran yang jelas mengenai posisi keuangan perusahaan dalam situasi inflasi.
2. Metode akuntansi inflasi
Tentunya ada beberapa metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi atau perakunan inflasi. Simak penjelasannya berikut ini.
- Current Purchasing Power (CPP)
Metode ini dilakukan dengan menyesuaikan laporan keuangan dengan perubahan harga yang sedang terjadi. Metode CPP ini melibatkan penghitungan ulang angka-angka keuangan perusahaan terdahulu pada daya beli saat ini yang dilakukan dengan cara menerapkan faktor konversi tertentu.
- Current Cost Accounting (CCA)
Editor’s picks
merupakan kategori biaya dan berbagai item biaya serta item dalam neraca yang ditampilkan pada biaya saat ini, bukan biaya terdahulu dan laba ditentukan pada periode biaya aktual dan tidak berdasarkan penjualan.
- Current Value
merupakan seluruh metode di mana aset dan liabilitas diukur dan dipulihkan pada struktur biaya yang sedang terjadi.
- Replacement Cost Accounting
Metode ini merupakan sebuah parameter di mana semua aset dan kewajiban pada neraca dicatat.
3. Keuntungan dan kerugian akuntansi inflasi
Keuntungan akuntansi inflasi
- Mempertunjukan harga yang sekarang dan bukan harga terdahulu.
- Efektif digunakan pada saat terjadinya inflasi atau hiperinflasi.
- Mencerminkan bisnis yang dinilai dari biaya pada harga yang sekarang dan bukan pada nilai terdahulu atau nilai tercatat dari aset.
- Keuntungan dan kerugian akan memperlihatkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Sehingga, perusahaan dapat melakukan suatu tindakan untuk kedepannya.
- Rasio keuangan berdasarkan angka dan disesuaikan dengan nilai saat ini. Dengan begitu, perusahaan lebih mengetahui kondisi pasar secara real.
Kerugian akuntansi inflasi
- Perubahan harga adalah proses yang tidak akan berakhir. Oleh karena itu, sulit untuk mengembalikan jumlah angka dalam perusahaan dan menyajikan laporan keuangan. Jadi, laporan yang dibuat tidaklah 100% tepat.
- Akuntansi inflasi adalah proses rumit yang melibatkan banyak perhitungan dan proses pengumpulan data. Sehingga, dalam pembuatannya akan lebih memakan waktu.
- Saat deflasi, biaya penyusutan akan berada di sisi yang lebih rendah. Sehingga, tidak memperlihatkan gambaran yang sebenarnya dan hanya efektif saat terjadinya inflasi.
Baca Juga: 4 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya
Demikian penjelasan mengenai perakunan inflasi. Walaupun dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan saat terjadi inflasi, tentunya perakunan inflasi ini masih memiliki beberapa kekurangan. Kamu bisa menggunakan perhitungan lainnya sebagai perbandingan.