[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertas

Ingat kawan, uang itu hanyalah lembaran kertas yang ditulisi nominal angka!

Dalam kehidupan masyarakat modern seperti saat ini, kita memang tak bisa terlepas dari yang namanya "uang". Uang seakan telah mendarah-daging dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan saat ini banyak anak kecil yang sudah "sadar uang". Jika kamu menyodorkan uang dan cokelat, maka jangan heran jika mereka lebih memilih uang daripada cokelat.

Uang memang penting, namun bukan yang paling penting. Betapa uang saat ini telah menggerogoti kehidupan manusia. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, banyak dari kita yang hanya memikirkan uang. Tak heran jika banyak orang yang menghalalkan berbagai macam cara demi untuk mendapatkan uang. Bahkan pejabat yang gaji-nya sudah besar-pun masih merasa kekurangan uang. Sehingga timbullah korupsi. Namun, sebenarnya apa sih uang itu?

Uang memang penting, namun uang bukanlah hal yang terpenting.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertaslifehacker.com

Memiliki banyak uang mungkin adalah mimpi kebanyakan manusia modern saat ini. Bagaimana tidak? Dengan uang, orang hampir dapat melakukan apapun, membeli apapun, dan pergi kemanapun. Namun, benarkah uang adalah benda yang paling penting dalam jagad ini?

Cobalah pergi ke tempat antah berantah, maupun ke suku pedalaman. Lalu berilah masyarakat disana dengan satu koper uang kertas. Alih-alih bergembira, mungkin mereka malah bingung, dan bukan tidak mungkin, jika mereka membakar uang-uang kertas tersebut, karena dianggap tak berguna. Bagi mereka, yang terpenting hanya satu: MAKANAN untuk bertahan hidup.

Uang pada zaman dahulu bukanlah lembaran kertas seperti yang kita kenal saat ini. Orang lebih mengenal barter untuk memenuhi kebutuhan mereka.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertasblog.unnes.ac.id

Misalkan satu ekor kambing ditukar dengan tiga karung beras. Namun sistem barter tersebut dirasa masih kurang efisien, sehingga mucul ide untuk menggunakan barang lain sebagai alat tukar. Orang-orang Roma kemudian menggunakan garam sebagai alat pembayaran. Garam dalam bahasa Romawi disebut salarium, kata ini kemudian menjadi asal muasal kata salary dalam Bahasa Inggris yang berarti gaji.

Baca juga: Ingin Seperempat Gajimu Bisa Ditabung? Lakukan 7 Hal Ini

Namun, sistem penggajian menggunakan barter dan garam dirasa masih kurang praktis. Maka masyarakat zaman dahulu menggantinya dengan emas dan perak.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertasarabianbusiness.com

Istilah bank, berasal dari bahas Roma yaitu banca, yang berarti bangku. Orang-orang zaman dahulu menitipkan logam seperti emas dan perak mereka kepada orang-orang tertentu yang duduk di banca dan mendapatkan catatan berupa banyaknya uang logam yang dititipkan, catatan ini disebut bank notes. Jika ingin membeli sesuatu, masyarakat tinggal menukarkan kertas tersebut dengan barang-barang yang ingin dibeli. Kertas ini-lah yang kemudian menjadi cikal bakal uang kertas.

Eksistensi uang kertas pada zaman sekarang telah sama sekali berubah nilainya.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertascapitolescapes.com

Uang kertas seharusnya menjadi jaminan dari emas atau perak seseorang yang disimpan di bank, namun kenyataannya sekarang ini uang kertas yang beredar hanyalah sebatas angka-angka yang tertulis rapi diatas kertas bergambar bagus. Tak emas, tak ada perak dan tak ada jaminan. Tak heran jika semakin hari, nilai uang kertas yang kita miliki semakin turun. Inflasi yang tak terkendali membuat nilai uang kertas tak lagi relevan dengan keadaan saat ini.

Pada masa tiga puluh tahun yang lalu, untuk membeli beras satu kilogram hanya membutuhkan uang sebesar 500 rupiah, saat ini kita mesti merogoh kantung sebanyak 10.000 rupiah. Betapa hal ini membuktikan bahwa inflasi akan terus menggerus mata uang yang selama ini kita yakini "memiliki nilai". Bahkan uang fisik yang beredar di dunia jumlahnya amat sangat kecil, kurang dari 10 persen! sisanya hanya berupa data dan digit angka yang tersimpan dalam server.

Sayangnya, banyak orang justru rela menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertasthfbizlifesnet.com

Orang-orang begitu mendewakan uang, hingga menghalalkan segala cara demi mendapatkannya. Mulai dari menipu, mencuri, hingga korupsi rela dilakukan hanya demi mendapatkan uang dan kekayaan. Gelap mata, mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan orang-orang tersebut.

Padahal, Jika kita mau berpikir lebih dalam, uang hanya-lah kertas yang ditulisi nominal tertentu dan diberi gambar-gambar yang menarik.

[OPINI] Percayalah, Uang Hanya Lembaran Kertasyoutube.com
Sungguh rugi orang yang hanya memiliki tujuan akhir yang diasosiasikan dengan uang. Hidupnya hanya untuk uang, tak peduli pada orang-orang sekitar yang lebih membutuhkan. Mereka lupa bahwa uang yang mereka miliki hanyalah sebuah titipan dari Tuhan.

Lagipula uang hanyalah lembaran-lembaran kertas yang kemudian dicetak dengan nominal tertentu, dan diberi hiasan berupa gambar-gambar indah yang menarik hati. Sama sekali tak mewakili nominal emas maupun perak.

Jadi, setelah mengetahui bahwa uang hanyalah lembaran kertas tak berharga, hanya merupakan digit-digit angka di layar komputer, masihkah kita akan mendewakannya? Bukankah uang sama sekali tak menjamin kebahagiaan hidup manusia? Bukankah lebih baik bersyukur dengan apa yang kita miliki daripada merutuki nasib dan keadaan?

 

Baca juga: Gaji Kurang dari Rp 3 Juta? Kamu Bisa Menabung dengan Trik Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya