Anak Cucu BUMN Dimoratorium, UMKM Dapat Peluang Besar

Larangan sementara pembentukan anak perusahaan BUMN

Jakarta, IDN Times - Moratorium (penundaan) pembentukan anak atau cucu perusahaan BUMN dinilai akan menjadi peluang besar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. UMKM didorong untuk dapat mengembangkan atau juga mengambil peluang usaha di berbagai segmen yang biasanya dikerjakan anak usaha BUMN.

1. Moratorium ini akan menjadi awal dari tranformasi ekonomi

Anak Cucu BUMN Dimoratorium, UMKM Dapat Peluang BesarGedung BUMN. (IDN Times/Indiana Malia)

Menurut Direktur Generasi Optimis Research and Consuling (ROGC), Frans Meroga Panggabean di Jakarta, Senin (16/12), dia mengapresiasi atas terbitnya Surat Keputusan yang melarang sementara pembentukan anak perusahaan dan perusahaan patungan di lingkungan BUMN.

“Inilah saatnya transformasi ekonomi akan dilaksanakan dengan baik. Langkah menteri BUMN dalam moratorium ini setidaknya ampuh untuk menyangkal tiga hal sekaligus, pertama untuk menertibkan kembali agar semua BUMN fokus mengusahakan core business-nya,” ucapnya.

Kedua, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap UMKM dengan ruang gerak yang lebih leluasa untuk bisa mengambil peluang usaha yang tersedia.

Ketiga, keputusan ini diharapkan dapat mencegah oknum yang bertujuan menyalahguanakan anak perusahaan dan joint venture BUMN untuk kepentingan pihak tertentu.”

“Kami menghormati Menteri BUMN Erick Thohir. Keputusan itu membawa energi positif yang akan membuat masyarakat pelaku UMKM menjadi semangat. Jelas terlihat arah kebijakan pemerintah ini akan menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai titik utama transformasi ekonomi,” ucap pakar ekonomi kerakyatan dan koperasi milenial.

Baca Juga: Larangan Pendirian Anak hingga Cicit Usaha BUMN Tak Sampai 3 Bulan

2. Elemen pelaku ekonomi harus bersinergi

Anak Cucu BUMN Dimoratorium, UMKM Dapat Peluang BesarPojok produk UMKM DIY di Terminal Keberangkatan Yogyakarta International Airport, Sabtu (7/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Seperti yang dilansir dari Antara, Frans menambahkan bahwa seluruh elemen pelaku ekonomi harus bergerak bersama dan diberi perlakuan yang sama.

“Menurut teori daya saing ekonomi, peran UMKM dan koperasi sebagai supporting industries. Harus melibatkan koperasi dan UMKM untuk support kebutuhan turunan industri yang ditekuni BUMN dan swasta besar lain,” ucap Frans.

Menurutnya, dengan menyerap seluruh hasil produksi koperasi dan UMKM berarti BUMN dan swasta telah menjadi off-taker yang bisa dijadikan jaminan penguatan modal bagi koperasi dan UMKM.

Program-program pelatihan, pendampingan serta penguatan modal harus terus dilakukan dan dijadikan komitmen bersama agar berdampak nyata untuk peningkatan kualitas Koperasi dan UMKM.

“Sudah saatnya kita bergerak bersama. Seluruh program pemberdayaan ekonomi rakyat jangan hanya jadi omongan semata,” ucap Frans.

3. Pengaruh yang besar jika koperasi dan UMKM menjadi arus utama transformasi ekonomi

Anak Cucu BUMN Dimoratorium, UMKM Dapat Peluang Besar(Pameran UMKM di Bandung) IDN Times/Yogi Pasha

Hasil riset Generasi Optimis Research & Consulting membuktikan bahwa pengaruh yang sangat signifikan akan terjadi apabila koperasi dan UMKM dijadikan arus utama transformasi ekonomi yang selalu dikatakan Presiden Jokowi.

“Kalau BUMDes berhasil didorong berbentuk koperasi, tidak mustahil target pertumbuhan ekonomi delapan persen per tahun akan menjadi kenyataan,” ucap Frans.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Sah, Erick Thohir Terbitkan Aturan Moratorium BUMN Dirikan Anak Usaha 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya