Rupiah Loyo Sepanjang Hari, Apa Saja Penyebabnya?

Defisit neraca perdagangan salah satunya

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah sebesar 0,04 persen menjadi Rp13.995 per dolar AS pada perdagangan Senin (16/12) pagi ini, dibandingkan penutupan pada Jumat (13/12) sebesar Rp 13.990.

Pada sore ini, kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) rupiah berada di posisi Rp14.004 per dolar AS. Nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen jika dibandingkan posisi Jumat (13/12), yakni Rp13.982 per dolar AS.

1. Mata uang kawasan Asia melemah akibat perang dagang AS-Tiongkok

Rupiah Loyo Sepanjang Hari, Apa Saja Penyebabnya?IDN Times/Holy Kartika

Menurut Kepala Riset Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, pelemahan nilai tukar tak hanya terjadi pada rupiah tapi juga pada sejumlah mata uang lainnya di kawasan Asia. Meski demikian, ia optimistis kesepakatan dagang antara AS-Tiongkok bisa membuat rupiah menguat.

“Mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong, dolar Singapura kompak dibuka melemah terhadap dolar AS, tetapi euforia terhadap kesepakatan dagang bisa membuat dolar AS melemah dan rupiah menguat,” ucapnya.

Pada hari sabtu (14/12) kesepakatan antara AS dan Tiongkok telah disepakati bersama. Di dalam kesepakatannya, Amerika Serikat akan mengurangi tarif dan menunda pengenaan tarif untuk barang-barang impor Tiongkok senilai 160 miliar dolar AS dan Tiongkok akan membeli barang-barang AS lebih banyak.

“Kesepakatan dagang ini positif untuk ekonomi global,” ucap Lana

Baca Juga: Rupiah Loyo Lagi Terhadap Dolar AS

2. Defisit neraca perdagangan sebabkan sentimen negatif

Rupiah Loyo Sepanjang Hari, Apa Saja Penyebabnya?IDN TIMES/ Cije Khalifatullah

Sementara itu, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai melemahnya rupiah disebabkan defisitnya neraca dagang. Neraca perdagangan defisit di angka Rp1,33 miliar. Sementara, perlambatan ekonomi dunia dan perang dagang diprediksi masih terus berlangsung di tahun-tahun mendatang.

Pelaku pasar menanti rilis neraca perdagangan ini. Sebelumnya, neraca dagang diperkirakan akan surplus. Namun sebaliknya, neraca dagang tercatat negatif. "Perdagangan internasional juga melambat. Akibatnya, permintaan menurun. Jadi kita semua perlu ekstra hati-hati ke depan," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/12).

3. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproteksikan sebesar Rp14.400 tahun depan

Rupiah Loyo Sepanjang Hari, Apa Saja Penyebabnya?ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Dalam rapat Pembahasan Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2020, diperoleh asumsi dasar ekonomi makro tahun 2020 dengan pertumbuhan ekonomi (yoy) sebesar 5,3 persen, inflasi (yoy) sebesar 3,1 persen. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat pada level Rp14.400 dan Suku Bunga SPN 3 bulan (yoy) sebesar 5,4 persen. 

Sedangkan target pembangunan 2020 dipredikasi dengan tingkat pengangguran sebesar 4,8-5,1 persen, tingkat kemiskinan berada pada 8,5-9,0 persen, indeks rasio gini pada 0,375-0,380, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada level 72,51.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Jos! Tahun Depan, Rupiah Diprediksi Perkasa Atasi Dolar AS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya