Ini Alasan Pemerintah Amankan Pasar Paling Lesu untuk Cegah PHK

Pemerintah mewaspadai munculnya kemiskinan baru

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menggungkapkan alasan pemerintah mengamankan pasar paling lesu untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).

Muhadjir mengatakan, pemerintah mewaspadai lapangan pekerjaan low skill untuk mencegah kemiskinan baru di Tanah Air.

"Ini harus kita selamatkan, kita cegah, karena implikasi untuk menghasilkan kemiskinan baru sangat tinggi," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Menko PMK: Pemerintah Sudah Antisipasi PHK, Amankan Pasar Paling Lesu

1. Lapangan pekerjaan low skill adalah pekerja formal generasi pertama

Ini Alasan Pemerintah Amankan Pasar Paling Lesu untuk Cegah PHKIlustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Menurut Muhadjir, pihaknya mengamankan sektor-sektor di pekerjaan low skill, karena biasanya para tenaga kerjanya merupakan pekerja formal generasi pertama.

"Orangtuanya dulu bukan pekerja formal dan karena itu kehidupan sangat bergantung kepada anaknya sekarang yang sedang bekerja," kata dia.

Dengan demikian, anak tersebut menanggung beban keluarga, yaitu mempunyai anak, istri atau suami yang keadaan itu disebut sebagai generasi sandwich.

"Itu ibarat daging yang ditindih roti, jadi dia ini harus menanggung ke atas dan ke bawah," kata dia.

Baca Juga: 25 Perusahaan yang Lakukan PHK Massal, Bangkrut, atau Tutup Layanan

2. PHK di start up beda masalah

Ini Alasan Pemerintah Amankan Pasar Paling Lesu untuk Cegah PHKUnsplash/Jonas Lee

Meskipun saat ini PHK banyak di perusahaan-perusahaan rintisan atau start up, tetapi Muhadjir menilai hal tersebut memiliki masalah yang berbeda.

Menurut dia, start up pada umumnya melibatkan tenaga kerja high skill sehingga jika terkena PHK, maka mereka bisa beralih ke bidang lain.

"Start up ini umumnya melibatkan tenaga kerja high skill sehingga kalau ada PHK, kemungkinan untuk beralih ke bidang pekerjaan lain yang berkaitan misalnya IT, industri kreatif, itu masih bisa, masih tinggi peluang (bekerja)," kata dia.

Angka pindah kerja di industri start up, diakui Muhadjir sangat tinggi. Dengan demikian, saat ini pemerintah lebih memprioritaskan pasar lesu seperti garmen.

"Tentu saja kita peduli dengan PHK di sektor lain, termasuk startup, tetapi ini (sektor yang sedang lesu) yang kita prioritaskan," ujar dia.

3. Pemerintah antisipasi PHK di pasar lesu

Ini Alasan Pemerintah Amankan Pasar Paling Lesu untuk Cegah PHKIlustrasi perusahaan garmen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Muhadjir mengatakan, pemerintah sudah mengantisipasi PHK yang saat ini marak terjadi.

"Antisipasi sudah, tapi memang masih kita lihat di lapangan, masih bisa dikendalikan," kata Muhadjir.

Berdasarkan hasil kunjungannya ke beberapa daerah seperti Serang dan Semarang, pihaknya memastikan bahwa para pengusaha dan wakil organisasi pekerja sudah mendapat titik temu.

Titik temu tersebut, misalnya, tentang wacana pengurangan jam kerja, pemotongan hari kerja, hingga merumahkan karyawan.

"Itu semua dibolehkan, asalkan ada kesepakatan, dan betul-betul disepakati bersama antara pihak pekerja dan pihak perusahaan, yang penting dihindari sejauh mungkin PHK.

Hal itu dilakukan, ujar dia, sambil menunggu kondisi pasar, terutama pasar global, yakni berkaitan dengan produk yang selama ini dipasok hingga keadaan kembali normal.

Baca Juga: Perusahaan Teknologi di Pusaran Fenomena PHK Karyawan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya