Dampak Banjir, Harga Cabai di Depok Naik Jadi Rp110 Ribu per Kilo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Musim hujan yang memberikan dampak banjir mempengaruhi harga kebutuhan pokok di sejumlah Pasar Kota Depok. Dari pantauan IDN Times di Pasar Kemirimuka dan Pasar Cisalak, dua komoditi yakni cabai rawit merah dan ikan mas mengalami kenaikan harga.
Salah seorang pedagang Pasar Cisalak, Rahayu (46) mengatakan, cabai rawit merah mengalami kenaikan sudah sejak tiga minggu yang lalu. Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit merah dikarenakan petani mengalami gagal panen sehingga berimbas dengan kenaikan harga cabai.
"Saat ini cabai rawit merah saya jual sebesar Rp110 ribu per kilogram," ujar Rahayu, Selasa (23/2/2021).
1. Cabai naik imbas dari banjir
Rahayu mengungkapkan, kenaikan harga cabai rawit merah merupakan imbas dari dampak banjir. Sejumlah petani di wilayah Jawa Tengah mengalami gagal panen akibat pertanian mereka tergenang banjir. Untuk mengurangi resiko penjualan, Rahayu tidak menyetok cabai rawit merah yang akan merugikannya apabila cabai tidak habis terjual.
"Karena banjir makanya cabai akan naik, jadi saya hanya menyetok 10 kilogram sehari untuk menghindari kebusukan cabai kalau tidak terjual," terang Rahayu.
Rahayu berharap, Pemerintah dapat membantu para penjual cabai untuk mengurangi harga cabai yang mengalami kenaikan. Biasanya, apabila harga normal, cabai rawit merah dijual di bawah Rp50 ribu per kilogram.
Baca Juga: Melonjak! Harga Cabai di Semarang Tembus Rp90.000
2. Harga ikan mas tembus Rp40 ribu per kilogram
Editor’s picks
Kepala UPT Cisalak Pasar, Sutisna mengatakan, harga kebutuhan pokok di Pasar Cisalak yang mengalami kenaikan yakni cabai rawit merah dan ikan mas. Bahkan kenaikan ikan mas sudah terjadi sejak awal tahun baru. Sebelumnya, ikan mas yang dijual pedagang sebesar Rp30 ribu perkilogram, namun harga ikan tersebut mencapai Rp40 ribu perkilogram.
"Sekarang ikan mas mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu perkilogram," ucap Sutisna.
Sutisna menuturkan, penyebab kenaikan harga cabai rawit merah dan ikan mas, tidak terlepas dari imbas banjir yang dialami petani cabai rawit dan ikan mas. Informasi yang didapatnya, petani ikan mas di wilayah Jatiluhur Jawa Barat, mengalami kerugian akibat hujan deras yang meluapkan kolam ikan maupun keramba milik petani ikan.
"Karena luapan di kolam petani ikan, sehingga banyak petani yang merugi," ujar Sutisna.
3. Kenaikan harga juga dialami Pasar Kemirimuka
Kepala UPT Pasar Kemirimuka, Sabenih mengatakan, harga cabai rawit merah di Pasar Kemirimuka sempat mengalami penurunan. Namun sejak beberapa hari lalu, kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Kemirimuka mencapai Rp110 ribu per kilogram.
"Waktu itu sempat turun sekarang naik kembali bahkan tertingginya sebesar Rp110 ribu per kilogram," kata Sabenih.
Sabenih menuturkan, untuk menjaga daya minta pembeli di Pasar Kemirimuka, pedagang menjual cabai dengan harga yang berbeda. Untuk cabai rawit merah yang masih terdapat tangkai di jual Rp100 ribu per kilogram sedangkan cabai rawit merah murni Rp110 ribu per kilogram. Hal itu dilakukan pedagang untuk menghindari kerugian apabila tidak terjual namun akan berpengaruh pada timbangan.
"Kalau yang menggunakan tangkai apabila 1 kilogram cabai sesungguhnya beratnya tidak satu kilogram karena tangkai cabai juga terhitung, sedangkan kalau yang murni tangkainya sudah terbuang dan timbangan untuk cabai akan sama," ucap Sabenih.
Baca Juga: Harga Cabai di Depok Makin Pedas, Pedagang Menjerit