Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk Millennial

Ada dua macam, untuk millennial yang berkeluarga dan belum

Jakarta, IDN Times - Generasi millenial yang belum mempunyai rumah nampaknya bisa bernafas lega. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mewujudkan impian para millennial memiliki rumah sendiri melalui Program Perumahan untuk Generasi Millennial.

"Program ini masih digodog pemerintah yang pastinya akan memberikan kemudahan bagi masyarakat," ujar Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam  acara PUPR 4.0 Expo, Senin (4/3) sore.

1. Millennial lajang akan dibuatkan rusunawa khusus

Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk MillennialIDN Times/Vanny El Rahman

Lebih lanjut dia menerangkan Program Perumahan untuk Generasi Milenial nantinya akan dibagi dua klaster yakni millennial pemula dan millennial berkembang. Bagi millennial pemula atau lajang dengan umur maksimal 30 tahun, pemerintah akan menyediakan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang aksesnya di tengah kota.

"Millennial yang masih lajang biasanya memilih hunian yang menunjag aktivitasnya misalkan lokasinya ada tengah kota, aksesnya ke mana saja mudah,  akses internet juga lancar," jelasnya.

Menurut Khalawi, pihaknya sudah mempunyai lahan untuk dibangun hunian para millennial tersebut. Proyek pembangunan itu akan dikerjakan melalui kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah.

2. Millennial berkembang butuh hunian luas

Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk MillennialANTARA FOTO/R. Rekotomo

Tidak seperti millennial lajang, millennial yang sudah berkeluarga atau berkembang membutuhkan rumah yang lebih luas.

Terkait hal itu, Khalawi mengakku pihaknya belum bisa merinci program rumah untuk millennial berkeluarga. Menurutnya, saat ini proyek hunian untuk milllennial berkembang sedang pada tahap pembahasan.

"Kami sudah bicara dengan Kemenkeu salah satunya tentang skema pembayaran tapi belum ada keputusan final," terangnya.

3. Kaum millennial bisa pilih rumah FLPP

Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk MillennialIlustrasi perumahan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Country manager Rumah.com Marine Novita mengakui harga rumah di tengah kota, apalagi di Ibu Kota semakin mahal. Untuk itu, dia menyarankan generasi millennial memilih rumah KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditujukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), berpenghasilan tetap maupun tak tetap. 

"Banyak kaum millennial dilema sebab harga rumah di Jakarta mahal tapi kalau beli rumah FLPP letaknya jauh dari kota atau mungkin tempat kerja sebab berada di daerah. Makanya pemerintah saat ini agresif membangun infrastruktur terutama transportasi," jelasnya.

Keberadaan LRT, MRT, atau KRL memudahkan konsumen memiliki rumah dengan harga terjanhkau. Kendati jauh dari tempat aktivitas kerja tapi daerah sekitar perumahan tersebut sudah dilengkapi akses publik.

Baca Juga: IMR 2019: Sebagian Besar Millennial Belum Punya Rumah

4. Down payment cicilan rumah selama ini memberatkan kaum millennial

Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk MillennialIDN Times/Dini suciatiningrum

Marine mengungkapkan generasi mellennial banyak yang belum memiliki rumah karena pembayaran uang muka yang mahal terlalu berat untuk mereka. Untuk itu dia berharap bank memberikan keringanan uang muka.

Marine juga menyarankan agar generasi millennial mulai berinvestasi properti sebab apap pun kondisinya investasi jangka panjang tersebut harganya akan semakin naik tiap tahun.

"Kalau ingin investasi ya harus benar-benar konsekuen. 30 sampai 40 persen gaji disisikan tiap bulan nah itu jangan dia utak atik sisanya buat bayar cicilan, bahagiakan orang tua atau jalan-jalan," ujarnya.

5. Cicilan maksimum 35 persen dari gaji

Asyik! Pemerintah Siapkan Program Rumah untuk MillennialUnsplash.com/rawpixel

Lebih lanjut dia menerangkan agar tidak terbebani, para millennial sebaiknya memilih metode pembayaran dengan sistem KPR kendati demikian bank sebenarnya menyetujui permintaan konsumen apabila pengeluaran maksimum 35 persen per bulan.

"Biasanya kalau lebih dari 35 persen mereka akan berfikir dulu untuk menyetujui KPR yang diajukan," ungkapnya.

Baca Juga: Millennial Susah Punya Rumah, Ini Tipsnya Supaya Bisa Beli Sendiri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya