YLKI: Harga Tiket Pesawat di Travel Agent Menyesatkan Konsumen!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengungkapkan bahwa harga tiket pesawat yang melambung sampai Rp21 juta bahkan Rp40 juta merupakan ulah Online Travel Agent (OTA) yang menyesatkan.
"Sangat menggelikan, bagaimana tidak mahal dan melambung, karena rutenya berputar-putar, dan kelas bisnis pula. Masak jurusan Bandung ke Medan harus berputar dulu ke Bali, lalu ke Jakarta, baru ke Medan? Ini saya kira ulah OTA yang menyesatkan konsumen," ujar Tulus dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (31/5) siang tadi.
1. Rute yang ditawarkan tidak rasional
Menurut Tulus, rute yang ditawarkan OTA tidak rasional dan sengaja menguras kantong konsumen. "Itu sama saja kita dari Jakarta mau ke Yogya, tapi transit di Singapura dulu, lalu ke Jakarta lagi, baru ke Yogya. Aneh bin ajaib," ungkapnya.
Baca Juga: Traveloka Imbau Masyarakat Agar Lebih Teliti Saat Beli Tiket
2. Tiket kelas bisnis tidak diatur pemerintah
Tulus mengakui tiket pesawat kelas bisnis harganya berkali lipat dari kelas ekonomi terlebih ditambah rute yang berputar putar.
"Tiket kelas bisnis/eksekutif di pesawat, bahkan di bus AKAP, tidak diatur oleh pemerintah. Yang diatur hanya kelas ekonomi, kelas bisnis tergantung operator maskapai, sesuai mekanisme pasar," jelasnya.
Editor’s picks
3. OTA jangan buat rute yang membingungkan
Lebih lanjut Tulus menerangkan, bagi maskapai udara, tiket kelas bisnis berfungsi untuk subsidi silang bagi kelas ekonomi yang dianggap masih merugi. Kelas bisnis di pesawat hanya sekitar 10-an seat untuk sekelas pesawat Boeing 737 atau Air Bus 320 (narrow body).
Maka pilihan yang rasional bagi konsumen adalah menggunakan kelas ekonomi saat naik pesawat dengan tarif yang tinggi. "Jadi pihak OTA jangan membuat rute tujuan penerbangan yang membuat konsumen bingung dan heboh," imbaunya.
4. Harga yang tertera langsung dari maskapai
Sementara itu, CEO Traveloka, Caesar Indra, menjelaskan bahwa viralnya harga tiket puluhan juta tersebut dikarenakan ketersediaan tiket pesawat Bandung-Medan kelas ekonomi sudah habis dan kelas bisnis yang transit ke Jakarta juga sudah habis.
"Opsi tiket yang tersedia dan ditawarkan oleh maskapai adalah kelas bisnis untuk rute Bandung ke Medan, melalui transit ke Denpasar, lalu dari Denpasar menuju Jakarta, hingga kemudian dari Jakarta menuju Medan," rincinya melalui pesan singkat, Jumat (31/5)
Dia menegaskan harga yang tertera di platform merupakan harga yang didapatkan langsung dari pihak maskapai.
"Mengingat dalam hal ini jenis kelas yang ditawarkan adalah kelas bisnis, tentu harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas ekonomi," terangnya.
Baca Juga: Viral Tiket Bandung-Medan Rp21 Juta, Ini Respons Garuda Indonesia