Dolar AS Melemah Picu Kenaikan Harga Emas

Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang lain

Jakarta, IDN Times - Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu (16/2) pagi waktu Indonesia. Hal ini disebabkan para pelaku pasar melihat penurunan pada sejumlah data ekonomi.

1. Penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir

Dolar AS Melemah Picu Kenaikan Harga EmasIlustrasi dolar (Pixabay)

Menurut laporan Federal Reserve (Fed), seperti dikutip dari Antara, produksi industri Amerika Serikat turun 0,6 persen pada Januari. Ini merupakan penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir. Angka ini gagal memenuhi konsensus pasar.

Harga impor Amerika Serikat turun 0,5 persen pada Januari, kata Departemen Tenaga Kerja AS, menyusul penurunan 1,0 persen pada Desember dan penurunan 1,7 persen pada November.

Baca Juga: Merugikan Miliaran Dolar, Inilah 5 Malware Paling Berbahaya di Dunia

2. Indeks dolar AS turun 0,08 persen

Dolar AS Melemah Picu Kenaikan Harga EmasPixabay.com/AhmadArdity

Data suram datang setelah Departemen Perdagangan pada Kamis (14/2) melaporkan bahwa penjualan ritel AS pada Desember turun 1,2 persen dari bulan sebelumnya, penurunan terburuk dalam sembilan tahun terakhir.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,08 persen menjadi 96,9037 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1295 dolar AS dari 1,1299 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2886 dolar AS dari 1,2801 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7139 dolar AS dari 0,7105 dolar AS.

Menurut laporan yang dikutip dari Xinhua, dolar AS dibeli 110,44 yen Jepang, lebih rendah dari 110,47 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0049 franc Swiss dari 1,0047 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3250 dolar Kanada dari 1,3281 dolar Kanada.

3. Picu harga emas naik

Dolar AS Melemah Picu Kenaikan Harga EmasPixabay.com

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dipicu oleh data ekonomi negatif dan dolar AS yang melemah.

Laporan Xinhua menyebutkan, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik US$8,20 atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada US$1.322,10 per ons.

Logam mulia telah bergerak naik sejak Kamis (14/2) sore setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel pada Desember 2018 turun 1,2 persen dari bulan sebelumnya, penurunan terburuk dalam sembilan tahun terakhir.

Data tersebut dirilis lebih telat dari jadwal, karena penutupan sebagian pemerintah AS.

4. Kenaikan suku bunga ditunda

Dolar AS Melemah Picu Kenaikan Harga EmasPixabay.com/geralt

Momentum ekonomi yang lebih lemah mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (AS) akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang menekan dolar AS.

Akibatnya, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sederet mata uang utama lainnya, turun di bawah 97 pada Jumat (15/2).

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Pembelian teknis (technical buying) juga berkontribusi terhadap kenaikan emas pada Jumat (15/2), kata para analis.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 21,5 sen AS atau 1,38 persen, menjadi ditutup pada US$15,743 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik US$17,70 atau 2,24 persen, menjadi US$806,90 per ons.

Baca Juga: Jempol, Rupiah Menguat ke Level Rp14.000 per Dolar AS

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya