Keren Banget! Ini Gebrakan Bisnis ala Petani Milenial di Masa Pandemik

Selalu berinovasi dan pantang menyerah

Bogor, IDN Times - Para milenial di Kota Bogor, yakni Zawad, Reza, Dwiki, Dea, Pugar, dan Septian, mencoba bertahan dan berjuang di tengah pandemik dengan membuka "Kedai Gebrak". Kedai Gebrak merupakan UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Berlokasi di Jalan Perwira, Babakan, seberang Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), kedai tersebut didirikan atau dirintis enam pemuda/pemudi alumni Polbangtan Bogor sejak tahun 2019. 

Berawal dari menyediakan produk minuman berbahan dasar susu, inovasi pun dilakukan di awal tahun 2020 dengan me-launching produk olahan hasil pertanian, yakni ice cream sayur. Ternyata, produk tersebut digemari konsumen karena merupakan produk yang sehat dan bergizi.

Tidak sampai di situ saja, Kedai Gebrak pun mulai mengembangkan bisnis dengan merambah ke menu berbahan dasar kopi yang tentunya mendapatkan apresiasi dari para konsumen. Namun, pada minggu ke-4 bulan Maret 2020 saat pandemik COVID-19 mulai menyebar ke Kota Bogor, bahkan menyebar dan menyerang seluruh dunia membawa dampak bagi berbagai pihak termasuk Kedai Gebrak. 

1. Saat pandemik mulai menyerang, langsung merancang strategi baru

Keren Banget! Ini Gebrakan Bisnis ala Petani Milenial di Masa PandemikIDN Times/Pusdiktan

Salah satu owner Kedai Gebrak, Zawad Mushappudin, mengungkapkan bahwa sebelum pandemik, omzet mereka mencapai lebih dari Rp500 ribu lebih per hari. Namun, saat pandemik mulai menyerang, mereka hampir bangkrut dan omzet pun menurun drastis. 

“Saat pandemik omzet terus menurun, bahkan dalam sehari hanya ada 1 sampai 2 konsumen, pesanan di media sosial seperti Gojek dan Shopee pun sepi, tidak seperti biasanya,” ujarnya.

Bukan milenial namanya bila mudah menyerah. Pada bulan Juni, Kedai Gebrak merancang strategi baru seperti mengeluarkan beberapa produk baru yang unik dan menarik sehingga dapat membuat konsumen penasaran. Produk tersebut di antaranya ialah kopi rempah, susu jagung, dan gebrak roaster (menjual kopi bubuk dan roasbeans dalam kemasan). 

2. Mulai gencarkan promosi di media sosial

Keren Banget! Ini Gebrakan Bisnis ala Petani Milenial di Masa PandemikIDN Times/Pusdiktan

Tak puas berdiri sendiri, Kedai Gebrak menjalin kerja sama dengan produsen kopi Garut, Lampung, dan Bogor. Fantastis, pada bulan Juli lalu Kedai Gebrak mengeluarkan produk barunya lagi berupa kopi sachet dengan target market, yaitu kedai kopi dan warung-warung yang bisa dijadikan supplier

Selain itu, dilanjutkan dengan peluncuran produk kopi susu literan dan produk susu literan dengan varian rasa yang bermacam-macam, seperti red velvet, green tea, cokelat, oreo, dan pisang menjelang Hut Kemerdekaan RI lalu.

“Bermodalkan kendaraan bermotor, Kedai Gebrak menggencarkan promosi di media sosial dengan berkorban free ongkir dan dikirim ke rumah konsumen. Alhamdulillah, setelah beberapa minggu berjalan konsumen mulai sadar akan ketertarikan dengan produk baru Kedai Gebrak sehingga untuk saat ini mereka yang datang ke kedai untuk mencari produk yang mereka inginkan. Tidak lupa, protokol kesehatan tetap diterapkan dalam kegiatan usahanya", tegas Reza yang juga owner Kedai Gebrak.

3. Sektor pertanian sangat menjanjikan untuk menjadi peluang bisnis

Keren Banget! Ini Gebrakan Bisnis ala Petani Milenial di Masa PandemikIDN Times/Pusdiktan

Sistem promosi yang dilakukan tidak jauh seperti yang telah dilakukan sebelumnya, Kedai Gebrak siap mengirim produk-produk tersebut di sekitar wilayah Kota ataupun Kabupaten Bogor dengan free ongkir.

Dalam hal ini, Kedai Gebrak tidak hanya menyediakan jasa jual kopi di dalam kedai saja, tetapi juga siap menerima permintaan pasar kopi baik ekspor ataupun impor dengan kuantitas yang banyak berupa greenbeans atau roasbeans. Tentunya karena saat ini Kedai Gebrak sudah bekerja sama dengan buyer kopi di Bandung untuk memenuhi kebutuhan kopinya.

"Nah, bagi kalian para milenial, masih ragu untuk terjun menekuni sektor pertanian? Sektor ini sangat menjanjikan untuk menjadi peluang bisnis dan meraup keuntungan. Bila kita mau teguh, pantang menyerah, dan selalu berinovasi, kami yakin sektor ini mampu menjadi sektor andalan generasi milenial. Jadi, ayo jangan takut menjadi petani dan berwirausaha di sektor pertanian," ungkap para owner Kedai Gebrak.

4. Sektor pertanian perlu sentuhan serta terobosan generasi milenial

Keren Banget! Ini Gebrakan Bisnis ala Petani Milenial di Masa PandemikIDN Times/Pusdiktan

Untuk itulah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari pembangunan pertanian. Ia menilai semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan positif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan memengaruhi perekonomian negara.

"Kekayaaan sumber daya alam di Indonesia membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial ini. Di sinilah diperlukan keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian juga perlu sentuhan serta terobosan generasi ini," jelas Mentan SYL.

Sektor pertanian pun menjadi ujung tombak dalam penyediaan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, terlebih di tengah pandemik COVID-19 seperti saat ini. Kondisi tersebut menegaskan bahwa sektor pertanian tetap potensial menjadi ladang bisnis, tak terkecuali bagi generasi milenial.

"Generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias, dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis sehingga mampu menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya