PHENC Bor 2 Sumur Lepas Pantai pada Struktur Parang di Tengah Pandemik

Tim bekerja ekstra meski dalam keterbatasan

Jakarta, IDN Times – Kondisi pandemik Covid-19 yang merebak di tanah air tidak menyurutkan semangat Tim PHE Nunukan Company (PHENC) dalam memenuhi komitmen pengeboran 2 Sumur Lepas Pantai pada Struktur Parang di 2020. Pengeboran kedua sumur pada Blok Nunukan ini diperkirakan memiliki potensi cadangan yang cukup besar dan menjadi semangat tersendiri bagi tim. PHE Nunukan Company adalah anak usaha dari PT Pertamina Hulu Energi, yang merupakan anak usaha hulu PT Pertamina (Persero) dan memegang hak eksplorasi migas di Blok Nunukan, berlokasi di 20 km Timur Pulau Bunyu dengan luas sebesar 1229.8 km2.

Diadakan secara daring melalui aplikasi virtual conference meeting, PHENC menggelar acara ‘Doa Bersama dan Peresmian Tajak Sumur Parang’ dengan segenap manajemen dan pekerja PT Pertamina Hulu Energi (PHE) serta PHENC pada Kamis, (21/5). Acara ini juga mengundang berbagai pemangku kepentingan perusahaan, seperti SKK Migas perwakilan Kalimantan Sulawesi, Pemerintah Pulau Bunyu, dan masyarakat Bunyu yang diikuti dengan hikmat oleh partisipan. 

1. PHENC berkomitmen melakukan pengeboran Struktur Parang di tengah pandemik

PHENC Bor 2 Sumur Lepas Pantai pada Struktur Parang di Tengah PandemikIDN Times/PT Pertamina

General Manager PHE Eko Rudi Tantoro, menyampaikan PHENC tetap berkomitmen untuk melakukan pengeboran Struktur Parang di 2020 ini, walaupun tim harus bekerja ekstra keras di tengah keterbatasan yang ada serta kebijakan pusat dan daerah terkait Covid-19 ini. Namun, tim tetap tetap menerapkan protokol Covid-19 dan Standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam setiap kegiatan operasi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi, Syaifudin, juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas komitmen PHENC untuk tetap menjalankan kegiatan operasi di tengah kondisi yang sulit saat ini. 

“Harapan kami tentunya kegiatan berjalan sukses sehingga bisa memberikan manfaat bagi kita semua, bagi masyarakat, perusahaan, dan tentunya negara,” tutur Syaifudin.

2. Pengecekan kesiapan pengeboran dan kepatutan terus dilakukan

PHENC Bor 2 Sumur Lepas Pantai pada Struktur Parang di Tengah PandemikIDN Times/PT Pertamina

Acara ini diisi dengan diskusi interaktif. Peserta menyapa kru PHENC yang berada di rig lepas pantai dan di fasilitas shorebase di Malundung, Tarakan. Terekam dalam layar, Kepala Kantor Unit Pelayanan Penyelenggara Pelabuhan (KUPP), Abdul Mutalib Masdar, antusias ikut mengecek kesiapan pengeboran dan kepatutan dalam berbagai aspek operasi. 

“Pengecekan kembali secara menyeluruh atas kesiapan kita di segala aspek sangat penting dilakukan, karena perjuangan teman-teman di lapangan selama 100 hari ini tidaklah mudah, prinsip zero tolerance harus selalu diterapkan,” tegas Abdul. 

3. Direktur Utama PHE meminta dukungan kepada seluruh pihak untuk mendukung pahlawan energi

PHENC Bor 2 Sumur Lepas Pantai pada Struktur Parang di Tengah PandemikUpperline.id

Pengeboran struktur Parang akan memakan waktu pekerjaan sekitar tiga bulan telah diresmikan oleh Direktur Utama PHE Meidawati untuk memulai kegiatan tajaknya pada tengah malam di hari yang sama. 

“Kami berharap dukungan tiada henti dan doa dari semua pihak termasuk SKK Migas, pemerintah serta masyarakat Bunyu untuk kegiatan pengeboran ini. Para pekerja lapangan ini sejatinya adalah para pahlawan energi, karena bersedia meninggalkan keluarga di tengah kondisi sulit ini, untuk melayani dan melakukan penugasan negara dalam mencari cadangan energi bagi bangsa Indonesia,” kata Meidawati. 

Dalam kesempatan yang sama, PHENC sekaligus memberikan secara simbolis bantuan sosial berupa 500 paket sembako yang di peruntukan bagi masyarakat Bunyu, terkhusus untuk kaum dhuafa dan anak yatim. Penyerahan bantuan diterima langsung oleh perwakilan Camat Pulau Bunyu, Husaini, untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak. 

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya