KSP: Pemerintah Kucurkan Dana Rp50 Triliun untuk Kredit Pertanian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah telah menyediakan anggaran untuk mendukung KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp50 triliun untuk sektor pertanian. Menurutnya, Kementerian Pertanian akan bertugas mengalokasikan dana tersebut untuk didistribusikan kepada para petani.
“Sejumlah kesulitan yang dihadapi para petani kita bantu dengan skema KUR yang bagus. Ada sinergi empat pihak yakni Kementerian Pertanian, perbankan, lembaga keuangan seperti koperasi dan Jasindo sebagai penjamin,” ujar Moeldoko dalam seminar daring Pembiayaan Sektor Pangan dan Agroindustri dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi (PEN), Rabu (15/7/2020).
1. Bantuan kredit diharapkan dapat membantu para petani terdampak COVID-19
Pemerintah berharap, dengan bantuan kredit itu dapat membantu para petani yang ikut terdampak akibat pandemik COVID-19. Moeldoko mencontohkan skema pembiayaan sektor pertanian di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB.
Dia juga menyampaikan, program pembiayaan yang dilakukan di Lombok Timur tersebut dapat menjadi referensi untuk dilakukan oleh petani di wilayah lain. Evaluasi juga akan dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan perbaikan yang harus dilakukan pemerintah.
Baca Juga: OJK: Per 16 Juni, Restrukturisasi Kredit Perbankan Capai Rp655,8 T
2. Sektor pangan dan pertanian dinilai masih menjanjikan
Menurut Moeldoko, di masa pandemik COVID-19 ini sektor pangan dan pertanian masih menjanjikan. Meski begitu, Badan Pangan Dunia (FAO) mengingatkan agar berhati-hati mengenai ketahanan pangan di kemudian hari.
Editor’s picks
“Kita harus siaga dan menggerakkan masyarakat petani untuk lebih giat walau dalam masa pandemik COVID-19 ini. Tak perlu takut yang penting disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
3. KSP minta agar petani tidak dibebani dengan persoalan administrasi dalam mendapatkan KUR
Mantan Panglima TNI itu menambahkan, petani jangan sampai dibebani dengan berbagai persoalan administrasi sehingga sulit mendapatkan KUR. Dengan adanya pembiayaan dari bank, petani dapat meningkatkan produksi. Kemudian, lanjut dia, koperasi menjadi tempat untuk memberikan jaminan kepada petani untuk membeli hasil produksinya.
“Perlu dicontoh program yang dilakukan di Lombok Timur sehingga petani merasa nyaman, perbankan pun merasa aman,” tuturnya.
Baca Juga: Kredit Modal Kerja UMKM Bakal Dijamin Pemerintah demi Pacu Pemulihan
4. HKTI sambut baik KUR kepada petani yang diberikan oleh pemerintah
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Benny Pasaribu menjelaskan bahwa KUR menjadi sebuah solusi dan harapan bagi para petani. Selain itu, lembaga koperasi petani juga membutuhkan biaya untuk menyediakan produk seperti pupuk, benih bahkan sampai membeli hasil produk petani. Pembiayaan untuk petani juga bisa didapatkan pula melalui skema lainnya.
“Sebagai contoh Bulog dalam pembelian beras. Pada level bawah, koperasi dan petani juga harus mendapat pembiayaan. Kementerian Koperasi dan UKM memiliki skema namun belum sistematis sehingga belum maksimal untuk direalisasikan untuk para petani,” ujarnya.
Baca Juga: OJK: Realisasi Penyaluran Kredit Tumbuh 3,04 Persen