MPR Minta Kemenkeu Naikkan Anggaran Modernisasi Alutsista

Peningkatan anggaran alutsista mulai dilakukan era Prabowo

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR Arsul Sani mengatakan Kementerian Keuangan perlu meningkatkan anggaran untuk melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI. Hal itu disampaikan Arsul dalam menanggapi insiden jatuhnya pesawat tempur taktis milik TNI AU jenis Hawk 209 bernomor registrasi TT-0209 di Kampar, Riau, Senin (15/6) kemarin.

Pesawat tersebut jatuh dalam misi latihan, tepatnya pada tahap persiapan mendarat, di titik sekitar lima kilometer dari landas pacu Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Noerjadin, Pekanbaru. 

1. Upaya peningkatan anggaran terlihat sejak Prabowo menjabat Menhan

MPR Minta Kemenkeu Naikkan Anggaran Modernisasi AlutsistaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

"Kita akui sejak Prabowo Subianto menjabat menteri pertahanan, upaya peningkatan anggaran ini sudah terlihat. Namun anggaran tersebut belum cukup dan perlu diberikan ruang kenaikan anggaran yang lebih besar lagi," kata Arsul dikutip dari Antara, Selasa (16/6).

Menurut dia, selama kurang lebih 10 tahun, kenaikan anggaran pertahanan di Indonesia masih belum sejalan dengan modernisasi alutsista TNI.

Baca Juga: [BREAKING] Pesawat TNI AU Jatuh Menimpa Permukiman Warga di Riau

2. Perlu akuntabilitas anggaran di Kemenhan untuk dorong modernisasi dan perawatan alutsista TNI

MPR Minta Kemenkeu Naikkan Anggaran Modernisasi AlutsistaIDN Times/Mela Hapsari

Politikus PPP itu menilai, peristiwa pesawat tempur TNI AU jatuh di Riau itu semakin menambah keyakinannya bahwa alutsista TNI bukan hanya memerlukan modernisasi dengan pengadaan yang baru, tetapi juga perlu perawatan dan pemeliharaan secara menyeluruh.

"Selain itu, minimnya akuntabilitas penggunaan anggaran juga harus dibenahi Kementerian Pertahanan. Kurangnya perawatan bisa menjadi salah satu penyebab pesawat milik TNI Indonesia mengalami kecelakaan di Riau," ujarnya.

3. Dalam sebulan, sudah terjadi dua kali insiden kecelakaaan pesawat milik TNI

MPR Minta Kemenkeu Naikkan Anggaran Modernisasi AlutsistaIlustrasi Pesawat TNI AU (Twitter/@_TNIAU)

Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan itu, kecuali Hawk 209 yang tergabung di Skuadron Udara 12 TNI AU keluaran BAE Systems, Inggris, itu hancur total dan beberapa rumah penduduk rusak serius. Adapun pilotnya, Letnan Satu Penerbang Apriyanto Ismail, bisa menyelamatkan diri memakai kursi lontar Martin-Baker buatan Amerika Serikat. 

Dalam satu bulan ini, terjadi dua kecelakaan penerbangan militer Indonesia, yaitu menimpa helikopter Mil Mi-17V5 dari Skuadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD bernomor registrasi HA 5141 di Kendal, Jawa Tengah, yang menyebabkan lima pengawaknya gugur dalam latihan, dan Hawk 209 di Pekanbaru.

Baca Juga: Pesawat Tempur Jatuh, Kepala Staf TNI AU Cek ke Pekanbaru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya