Kisah Perjuangan Pemandu Wisata Gua Pindul Bertahan Hidup saat Pandemi

Gua Pindul biasa didatangi 500 wisatawan sebelum pandemik

Jakarta, IDN Times - Sugito sudah 12 tahun bekerja sebagai pemandu objek wisata Gua Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakata. Mata pencariannya itu sempat mengalami kendala akibat pandemik.

Pembatasan yang dilakukan pemerintah karena pandemik COVID-19 membuat Gua Pindul ditinggal wisatawan. Alhasil, penghasilan Sugito berkurang, sehingga harus memutar otak demi bertahan hidup.

"Saya istilahnya (jadi) buruh lain. Ada bangunan, sawah. Jadi gak tetap. Kalau di luar ini ada kerjaan, saya cari kerjaan yang lain," ujar Sugito ketika ditemui di kawasan Gua Pindul, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga: Cerita Pemandu Desa Wisata Gamplong Alih Profesi Jadi Tukang Batu

1. Gua Pindul bisa didatangi 500 wisatawan sebelum pandemik COVID-19

Kisah Perjuangan Pemandu Wisata Gua Pindul Bertahan Hidup saat PandemiSugito, Pemandu wisata di Gua Pindul, Gunugkidul, Yogyakarta (IDN Times/Aryodamar)

Jumlah pengunjung Gua Pindul bisa mencapai 500 orang per harinya saat sebelum pandemik. Kini, pekerjaan Sugito berangsur kembali normal saat pandemik mulai terkendali.

“Sekarang sudah bersyukur, bisa dikatakan, ya, membaik, sudah meningkatlah (wisatawannya),” ujarnya.

2. BCA kerap memberikan pembinaan dan pelatihan pada Sugito dan rekan-rekannya

Kisah Perjuangan Pemandu Wisata Gua Pindul Bertahan Hidup saat PandemiSugito, Pemandu wisata di Gua Pindul, Gunugkidul, Yogyakarta (IDN Times/Aryodamar)

Gua Pindul merupakan salah satu objek wisata binaan BCA. BCA kerap memberi pembinaan kepada Sugito dan rekan-rekan pemandu wisata lain agar dapat bekerja dengan baik.

"Kalau dari BCA pelatihannya dari segi pelayanannya, cara kita menyambut (dan) menjelaskan, terus penampilan. Jadi kita istilahnya gak noraklah," ujarnya.

Baca Juga: 40 Pemandu Wisata Selancar di Sanur Ikut Pelatihan 

3. BCA tidak hanya ingin 'memberi ikan pada nelayan'

Kisah Perjuangan Pemandu Wisata Gua Pindul Bertahan Hidup saat PandemiKomisaris Independen BCA, Cyrillus Harinowo dan Executive Vice President BCA, Inge Setiawati (IDN Times/Aryodamar)

Executive Vice President of Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bank Central Asia (BBCA), Inge Setiawati, mengatakan kualitas sumber daya manusia adalah hal penting. Karena itu, BCA secara rutin memberi pelatihan pada masyarakat, khususnya yang menjadi binaannya.

“Sehingga kita bukan memberikan ikan, tapi membekali masyarakat agar bisa mandiri menjaring ikan,” ujarnya saat ditemui dalam acara peluncuran buku Gunungkidul, The Next Bali pada Jumat (19/8/2022).

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya