4 Tips Kelola Keuangan Usai Persalinan, Orang Tua Wajib Tau
Lewat Tokopedia Parents, yang merupakan ekosistem khusus untuk mempermudah keluarga Indonesia dalam mendapatkan produk kebutuhan serta informasi relevan berkaitan dengan anak dan keluarga.Lewat Tokopedia Parents, yang merupakan ekosistem khusus untuk mempermudah keluarga Indonesia dalam mendapatkan produk kebutuhan serta informasi relevan berkaitan dengan anak dan keluarga.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, termasuk tumbuh kembang anak setiap saat. Akan tetapi, setelah anak lahir, orang tua harus mulai berpikir tentang masa depannya. Contohnya, seperti biaya pendidikan, uang jajan, asuransi, dan kebutuhan biaya lainnya.
Orang tua mesti mengatur keuangan dengan baik, karena kebutuhan sudah bertambah. Baik itu untuk anak maupun kebutuhan pokok lainnya.
Maka dari itu, kamu perlu tahu cara mengelola keuangan usai bersalin. Berikut tips mengatur keuangan setelah anak lahir seperti dikutip dari laman resmi Cermati:
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah!
1. Beli barang bekas layak pakai
ilustrasi perlengkapan bayi (pexels.com/Alexander Grigorian)Untuk menghemat pengeluaran, kalian dapat menyiasatinya dengan membeli barang-barang seken layak pakai. Punya anak pertama, gak harus melulu beli barang baru kan. Contohnya saja stroller bayi atau baby walker.
Barang-barang tersebut cukup menguras kantong jika kalian membeli baru. Dipakainya juga paling cuma sebentar. Begitu anak sudah bisa jalan, mereka akan lebih senang bermain di luar. Sayang kan jika nantinya barang tersebut tidak terpakai lagi dan hanya teronggok di gudang hingga rusak.
Kalian juga bisa menerima pemberian barang-barang bayi masih layak pakai dari keluarga atau teman.
2. Mulai persiapkan masa depan anak
Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)Membeli kebutuhan anak memang penting. Tetapi ada yang lebih penting lagi, yakni mempersiapkan masa depan si buah hati. Uang kalian sudah harus dialokasikan untuk pendidikan anak.
Editor’s picks
Misalnya, mulai mempersiapkan tabungan atau asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, meningkatkan dana darurat karena sudah punya anak, dan lainnya. Kalian wajib mempersiapkannya sedini mungkin, agar nantinya tidak pusing tujuh keliling begitu anak sudah mau masuk sekolah.
Ingat, biaya pendidikan setiap tahun meningkat. Butuh biaya besar dan banyak. Jadi, kalian harus betul-betul mengalokasikan anggaran secara tepat dan disiplin dari gaji bulanan atau penghasilan kalian.
Baca Juga: Tips Hemat Belanja Kebutuhan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
3. Prioritaskan kebutuhan anak, bukan keinginanmu
ilustrasi bayi mengalami anemia Blackfan-Diamond (unsplash.com/Zach Vessels)Namanya orang tua, apalagi kalau baru punya anak pertama, maunya memberikan barang-barang yang bagus, mahal, dan serba baru. Itu sih keinginan kalian. Tapi coba fokus saja pada kebutuhan pokok yang diperlukan anak.
Jangan semuanya mau dibeli, diborong karena menganggap anak pertama. Harapan orang tua. Tidak demikian. Toh belum tentu barang yang kalian beli merupakan kebutuhan si anak. Mubazir kan kalau tidak dipakai.
Maka dari itu, sebelum membeli kebutuhan anak, lebih baik buat dulu daftarnya. Diskusikan dengan pasangan, apa saja barang yang betul-betul dibutuhkan sang anak.
Baca Juga: 5 Tips Membatasi Anak agar Tak Sembarangan Disentuh Orang Lain
4. Jual lagi barang layak pakai anak
pixabay.com//TerriCBila kalian membeli barang baru untuk anak, kemudian tidak digunakan lagi karena anak sudah besar, tapi masih layak pakai, lebih baik dijual. Jangan sampai barang tersebut hanya kalian simpan di gudang sampai berdebu, dan akhirnya rusak.
Jika dijual, kalian bisa mendapatkan uang tambahan. Kecuali barang tersebut mau dipakai lagi untuk persiapan kelahiran anak kedua atau ketiga. Jadi turun temurun, dan berhemat tidak perlu membeli lagi.
Berita Terkini Lainnya
