5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!

Mengatur keuangan secara syariah ternyata tidak mudah

Jakarta, IDN Times - Mengatur keuangan secara syariah ternyata tidak mudah. Butuh pemahaman lebih dalam dan usaha keras agar perencanaan dan pengelolaan keuangan bisa memenuhi prinsip-prinsip syariah. Apalagi antara pengelolaan keuangan konvensional dengan syariah memiliki sejumlah perbedaan mendasar.

Seperti dikutip dari resmi Buka Review milik Bukalapak, diketahui jika pengelonaan keuangan konvensional fokus pada keuntungan duniawi, pengelolaan keuangan syariah berdasarkan Al-Quran dan Hadis, sehingga tidak meninggalkan urusan akhirat. Mau tahu bagaimana mengatur keuangan syariah.

Yuk, simak sejumlah poin di bawah ini!

Baca Juga: Pegadaian Luncurkan KUR Syariah, Pinjaman Hingga Rp10 Juta

1. Siapkan perencanaan waris

5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!Ilustrasi investasi syariah, keuangan syariah (IDN Times/Shemi)

Salah satu tuntunan hidup dalam Islam yang paling jelas dan detail yang tercantum di Al-Quran adalah hukum waris yaitu pada Surat An-Nisa ayat 11-12.

Oleh karena dalam perencanaan keuangan syariah, wajib hukumnya untuk melakukan pembagian waris berdasarkan ayat tersebut. Secara hukum terdapat di Instruksi Presiden Republik Indonesia, nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991 merujuk pada Pasal 171-214 Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Di ayat yang lain, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 180 terdapat anjuran untuk berwasiat. Dengan berwasiat tentunya akan menghindari konflik akibat perebutan harta warisan di antara para ahli waris.

 

Baca Juga: 5 Tips Kelola Keuangan bagi Generasi Sandwich

2. Utamakan untuk membayar utang

5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam ajaran Islam, utang adalah sesuatu yang diperbolehkan tetapi sebisa mungkin dihindari. Berutang dilakukan hanya bila benar-benar membutuhkan atau terpaksa.

Berhati-hatilah dalam berutang jangan sampai tidak tercatat dan tidak dapat dilunasi hingga akhir hayat, karena urusan utang harus diselesaikan di dunia.

3. Zakat, infaq, dan sedekah

5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!Seorang warga muslim melakukan tarnsaksi pembayaran zakat fitrah dan zakat mal secara daring dengan menggunakan aplikasi digital banking. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Membayar zakat termasuk salah satu rukun islam. Idealnya pengeluaran untuk zakat sudah disiapkan dalam daftar pengeluaran rutin.

Selain zakat, infaq dan sedekah juga dianjurkan karena sedekah merupakan salah satu cara untuk mensucikan harta. Dalam islam 2,5 persen dari rezeki yang diterima terdapat hak orang lain didalamnya.

Oleh sebab itu, sisihkan dari pendapatan yang diterima minimal 2,5 persen untuk membantu orang-orang yang membutuhkan baik diberikan secara langsung atau pun lewat badan penyalur sedekah.

 

Baca Juga: Ingin Finansial sehat? Ini 5 Manfaat Punya Dana Darurat

4. Pastikan sumber keuangan diperoleh secara halal

5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!Ilustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 168, diperintahkan manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal. Makanan yang dimaksud memiliki arti luas termasuk semua yang dikonsumsi.

Maka dalam perencanaan keuangan syariah harus berhati-hati terhadap pendapatan atau rezeki yang diperoleh. Baik pendapatan rutin bulanan, tahunan atau pendapatan dari hasil investasi.

Pendapatan yang diterima merupakan pendapatan yang diperoleh secara baik (halal), antara lain pendapatan yang diperoleh dengan jelas tanpa mengandung prinsip ketidakjelasan (gharar), tidak mengandung unsur riba, tidak mengandung atau diperoleh dari hasil spekulasi (maysir), dan bukan pendapatan dari hasil tindak kejahatan.

Dengan pendapatan atau rezeki yang halal diharapkan dapat membawa berkah dalam memenuhi kebutuhan hidup kita.

Baca Juga: Mulai Juli, Ribuan Gerai Pegadaian Siap Salurkan KUR Syariah

5. Prioritaskan tujuan keuangan sesuai tuntunan Al-Quran

5 Tips Mengatur Keuangan Syariah, Insyaallah Berkah!Ilustrasi ekonomi syariah. (IDN Times/Helmi Shemi)

Salah satu alasan kenapa perlu adanya perencanaan keuangan adalah agar tercapai semua tujuan keuangan di masa depan. Dalam penyusunan perencanaan keuangan secara syariah, menentukan tujuan keuangan harus memprioritaskan tujuan keuangan yang ada dalam tuntunan Islam.

Beberapa tujuan keuangan yang harus dipersiapkan berdasarkan tuntunan adalah saat melahirkan anak tidak hanya mempersiapkan biaya persalinan tetapi persiapkan juga untuk kebutuhan aqiqah, dengan dua Kambing untuk laki-laki dan satu kambing untuk anak perempuan.

Bagi yang memiliki anak laki-laki diperlukan juga persiapan biaya untuk sunatan; kebutuhan kurban setiap Idul Adha; biaya perjalanan umroh dan Haji lebih diprioritaskan daripada biaya jalan-jalan keluar negri. Kalian juga perlu menyiapkan biaya kebutuhan anak terutama biaya pendidikan anak dan biaya untuk pernikahan anak terutama anak perempuan.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya