China Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ditutup Melemah

Rupiah melemah 50 poin ke Rp14.742 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (15/8/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 50 poin ke level Rp14.742 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.668.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS di Awal Pekan, Menguat ke Rp14.668

1. Sentimen suku bunga bank sentral China kerek dolar sore ini

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS naik lebih tinggi pada penutupan perdagangan Senin (15/8/2022), setelah serangkaian data baru yang mengecewakan dari China mitra dagang utama AS. People's Bank of China secara tak terduga juga menurunkan biaya pinjaman untuk pinjaman kebijakan jangka menengah dan alat likuiditas jangka pendek untuk kedua kalinya tahun ini sebesar 10 basis poin menjadi 2,75 persen.

"Data ekonomi yang dirilis Senin (15/8/2022) sebelumnya menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi China secara tak terduga melambat pada Juli, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu tengah berjuang untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi di kuartal kedua imbas kebijakan nol COVID-19," kata Ibrahim pada Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Rekor 27 Bulan Berturut, Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,23 Miliar 

2. Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus

Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) masih mencetak surplus pada Juli 2022. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan tersebut sebesar 4,23 miliar dolar AS. Lebih besar dibandingkan konsensus pasar yang memprediksi sebesar 3,81 miliar dolar AS.

"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan surplus Juni 2022 yang sebesar 5,09 miliar dolar AS. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan negara kita periode Januari hingga Juli tahun ini sebesar 29,17 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan sudah berlangsung selama 27 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020," katanya.

Surplus dagang tersebut, kata Ibrahim, diperoleh dari nilai ekspor barang pada Juli 2022 tercatat 25,57 miliar dolar AS atau turun 2,20 persen secara month to month. Sedangkan, secara tahunan naik 32,03 persen secara year on year (YoY). Nilai impor Indonesia pada Juli lalu tercatat 21,35 miliar dolar AS, naik 1,64 persen (MoM) dan naik 39,86 persen (YoY).

3. Proyeksi rupiah esok hari

Ibrahim menambahkan, pada penutupan perdagangan sore ini mata uang rupiah ditutup melemah 73 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 80 poin di level Rp14.741 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.668.

"Sedangkan, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatuf namun ditutup melemah di rentang  Rp14.720 - Rp14.800," katanya. 

Baca Juga: Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS di Awal Pekan, Menguat ke Rp14.668

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya