Darurat Ekonomi, Srilanka Butuh 5 Miliar Dolar AS demi Bertahan

Srilanka butuh 5 miliar dolar AS untuk pulihkan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Sri Lanka membutuhkan dana segar sebesar US$5 miliar untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama enam bulan ke depan. Bahkan, pemerintah Srilanka tengah mempertimbangkan pinjaman dari China senilai US$1,5 miliar untuk mendanai sektor impor.

"Hanya membangun stabilitas ekonomi saja tidak cukup, kita harus merestrukturisasi seluruh perekonomian. Kita perlu mencapai stabilitas ekonomi pada akhir 2023," kata PM Srilanka, Ranil Wickremesinghe, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Setelah 63 Tahun Dilarang, Wanita Srilanka Bisa Bebas Beli Alkohol

1. Ekonomi Srilanka bakal berkontraksi di level 3,5 persen

Darurat Ekonomi, Srilanka Butuh 5 Miliar Dolar AS demi BertahanPexels.com/Genine Alyssa Pedreno-Andrada

Dikatakan Wickremesinghe, untuk mengatasi gejolak ekonomi di dalam negeri Sri Lanka membutuhkan dana segar sekitar US$3,3 miliar untuk menghidupkan kembali sektor impor bahan bakar, US$900 juta untuk komoditas, US$250 juta untuk bahan bakar gas, dan US$600 juta lebih untuk industri pupuk.

"Bank sentral memperkirakan ekonomi akan berkontraksi sebesar 3,5 persen pada tahun 2022. Kami yakin pertumbuhan ekonomi mampu kembali terjadi di Srilanka dengan paket reformasi yang kuat, restrukturisasi utang, dan dukungan internasional," kata Wickremesinghe.

2. Srilanka pinjam uang ke IMF

Darurat Ekonomi, Srilanka Butuh 5 Miliar Dolar AS demi BertahanPresiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan Mantan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde - ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

Lebih lanjut, negara berpenduduk 22 juta itu juga sedang merundingkan paket pinjaman senilai sekitar US$3 miliar dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) selain menggantungkan nasibnya dari bantuan negara-negara seperti China, India, dan Jepang.

"Pada Selasa (7/6/2022) lalu, kabinet menyetujui batas kredit sebesar US$55 juta dari Bank Exim India untuk mendanai 150.000 ton impor urea. Impor urea menjadi hal yang urgen untuk segera dilakukan mengingat persediaan bahan makanan telah habis selama musim tanam saat ini," katanya.

Baca Juga: 5 Kudapan Enak dan Serba Manis Khas Srilanka, Bikin Lidah Bahagia!

3. Srilanka alami krisis ekonomi terburuk

Darurat Ekonomi, Srilanka Butuh 5 Miliar Dolar AS demi BertahanANTARA/Anadolu Agency/Chamila Karunarathne

Sebagai informasi, Srilanka kini tengah berada di zona krisis. Krisis ekonomi terburuk negara itu dalam tujuh dekade terakhir menyebabkan kekurangan devisa sehingga mengakibatkan penghentian impor barang-barang penting seperti bahan bakar, obat-obatan, pupuk. Devaluasi mata uang juga terjadi sampai berujung kepada protes jalanan dan permintaan pergantian pemerintahan oleh masyarakat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa rencananya bakal membuat seruan publik di seluruh dunia untuk Sri Lanka pada hari ini Rabu (8/6/2022). PBB menjanjikan pinjaman sebesar US$48 juta kepada Srilanka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti bahan makanan, pertanian, dan kesehatan.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya