Dear Millennial, Lakukan 4 Cara Ini agar Terhindar dari Utang

Utang bukan sesuatu yang buruk jika dimanfaatkan dengan baik

Jakarta, IDN Times - Istilah utang atau pinjaman tentu tidak asing di kalangan masyarakat. Sejumlah orang biasanya akan memilih utang untuk membantu kebutuhan finansial mereka. Utang tentu bukan sesuatu yang buruk, tergantung bagaimana pemanfaatannya.

Meski begitu, masih banyak masyarakat, khususnya pekerja, yang berpotensi mengalami gagar bayar utang. Misalnya, cicilan kartu kredit, mobil maupun pinjaman bank. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab seseorang gagal membayar utang, bisa karena mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau karena pengelolaan keuangan yang buruk.

Patut diingat, seberat apapun kondisinya, utang adalah kewajiban yang harus dibayar dan dilunasi. Jika tidak mampu membayar, kamu harus siap menerima segala risikonya.

Dikutip dari laman resmi Cermati, berikut 4 cara ampuh agar kamu terhindar dari utang. Yuk simak!

Baca Juga: 5 Tips Menagih Utang lewat Chat Tanpa Bikin Emosi, Uang Pasti Balik!

1. Makan seadanya saja yang penting kebutuhan gizi terpenuhi

Dear Millennial, Lakukan 4 Cara Ini agar Terhindar dari UtangIlustrasi warteg (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)

Makan kelihatannya pengeluaran yang sepele. Tapi kalau tidak hati-hati, bisa jadi boros. Jika makanan yang kamu beli atau masak setiap hari, menunya daging, ayam, ikan, malah bikin bengkak pengeluaran.

Makan seadanya saja. Yang penting kebutuhan gizi terpenuhi, seperti sayur mayur, tempe, tahu, kacang-kacangan. Boleh lah sesekali diselingi ikan atau ayam.

Selain itu, masak sendiri makananmu supaya lebih hemat. Penghematan dari biaya makan ini bisa lumayan besar kalau kamu konsisten. Uangnya bisa disisihkan untuk membayar cicilan utang.

2. Cari pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan

Dear Millennial, Lakukan 4 Cara Ini agar Terhindar dari UtangIlustrasi fotografer. (Pixabay.com/Shutterbug75)

Utang memang harus dibayar. Tapi bagaimana kalau penghasilan hanya cukup untuk membeli kebutuhan pokok saja? Solusinya ya cari kerja sampingan. Jual keahlian dan keterampilanmu.

Contohnya kamu jago fotografi, buka usaha jasa pemotretan untuk wedding, ulang tahun, maternity, pre-wedding, dan acara lainnya. Promosikan jasamu ini di sosial media, whatsapp grup, atau dari mulut ke mulut teman. Jadi, gak perlu keluar biaya promosi.

Buat milenial yang kena PHK, tentu saja secepat mungkin mencari pekerjaan baru. Pasti ada kok, perusahaan yang masih membuka lowongan kerja meski resesi. Sambil menunggu panggilan, kamu dapat bekerja sebagai freelance.

Baca Juga: 7 Jurus Jitu Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp5 Jutaan

3. Pakai uang JHT dari BPJS  Ketenagakerjaan untuk bayar cicilan

Dear Millennial, Lakukan 4 Cara Ini agar Terhindar dari UtangSeorang pekerja informal mengakses aplikasi BPJSTKU untuk menikmati manfaat layanan tambahan (MLT) dari program JHT BPJAMSOSTEK di Demak, Jawa Tengah. Melalui program MLT, pekerja bisa mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR) menggunakan BPJAMSOSTEK. (IDN Times/Dhana Kencana)

Bila sudah mendesak, tapi tidak ada uang sama sekali, kamu bisa mencairkan saldo Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan. Buat yang masih bekerja, klaim JHT hanya bisa 10 persen atau 30 persen saja.

Tapi bagi yang sudah resign atau kena PHK, dapat mencairkan saldo JHT 100 persen. Dana JHT ini bisa kamu pakai untuk melunasi utang dan membuka usaha.

Baca Juga: 5 Tips Menabung Saham untuk Generasi Milenial

4. Millennial harus hidup hemat jika ingin bisa bayar cicilan

Dear Millennial, Lakukan 4 Cara Ini agar Terhindar dari UtangIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Kencangkan ikat pinggang di sini maksudnya adalah hidup hemat. Saat situasi sulit sekarang ini, belajarlah hidup prihatin. Apalagi kalau kamu jadi korban PHK atau pemotongan gaji.

Prioritaskan uangmu hanya untuk membeli kebutuhan pokok yang mendesak, seperti makan dan minum, vitamin guna menjaga daya tahan tubuh, kuota internet untuk WFH, bayar tagihan listrik dan air, serta membayar cicilan utang.

Singkirkan dulu pikiran belanja untuk membeli keinginanmu, terutama yang sifatnya masih bisa ditunda. Lebih baik hidup tenang tanpa utang, daripada mewah tapi dikejar-kejar debt collector karena nunggak bayar utang.

Baca Juga: 5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya