Food Price Index Tembus 140, 9 Poin, Jokowi: Mengerikan 

Jokowi prihatin dengan kondisi negara-negara lain

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo prihatin dengan kondisi sejumlah negara yang menggantungkan impor komoditas esensial dari negara lain di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ditambah, angka food price index yang makin bertumbuh tiap tahunnya.

"Bapak ibu bisa bayangkan negara-negara yang mengimpor dari sana (Ukraina dan Rusia) terutama Afrika yang betul-betul saat ini berada pada kondisi sulit," ujar Jokowi saat menyampaikan arahan KADIN provinsi se-Indonesia pada Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Curhat ke Kadin, Jokowi: Dialog Putin dan Zelenskyy Sulit Dilakukan

1. Angka food price index sentuh 140,9 poin

Food Price Index Tembus 140, 9 Poin, Jokowi: Mengerikan Pexels/Dazzle Jam

Krisis pangan menjadi kewaspadaan tersendiri dari dalam negeri oleh Jokowi. Terlebih, angka food price index yang saat ini kondisinya makin tumbuh tiap tahunnya.

"Kalau kita misalnya food price index saat ada krisis pangan juga di 2008 itu 131,2 indeksnya. 2012 juga ada krisis pangan dan indeksnya sebesar 132,4, tapi sekarang ini indeksnya sudah berada di angka 140,9. Mengerikan," kata Jokowi.

2. Jokowi maklum dengan langkah sejumlah negara yang membatasi ekspor

Food Price Index Tembus 140, 9 Poin, Jokowi: Mengerikan Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). (ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev)

Jokowi maklum dengan langkah sejumlah negara yang membatasi ekspor. Langkah tersebut menurutnya memang sudah semestinya dilakukan untuk menyelamatkan kondisi di masing-masing negara.

"Awal dulu hanya ada 6 negara membatasi ekspor pangannya, sekarang 23 negara. Semuanya menyelamatkan negaranya masing-masing, yo mestinya memang harus seperti itu," katanya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Ekonomi Global Makin Rumit, Banyak Negara Bakal Ambruk

3. Indonesia dinyatakan swasembada pangan sejak 2019 lalu

Food Price Index Tembus 140, 9 Poin, Jokowi: Mengerikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau hasil panen sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi menambahkan, Indonesia sendiri sudah melakukan upaya ketahanan pangan dalam negeri dengan maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pemberian sertifikat dari international rice research institute.

"Oleh sebab itu, patut kita syukuri bahwa 2 minggu yang lalu disampaikan kepada kita sebuah sertifikat dari international rice research institute yang menyatakan bahwa ketahanan pangan kita baik dan swasembada beras kita sudah dimulai sejak 2019," ucapnya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya