Indonesia Lirik Potensi Pasar Ventilator Dunia

Kebutuhan ventilator di dunia terus tumbuh

Jakarta, IDN Times - Kebutuhan ventilator di dunia terus tumbuh. Bukan hanya untuk kebutuhan pandemi COVID-19, tetapi juga untuk penanganan penyakit kronis lainnya yang membutuhkan alat bantu pernapasan.

Market size dunia untuk ventilator ini diperkirakan tumbuh 5 persen setiap tahunnya, dengan nilai sebesar 5,79 miliar dolar AS pada tahun 2021 untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, homecare dan lainnya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan 150 Ventilator dari Amerika Serikat

1. Pada 2027, pasar ventilator diproyeksi mencapai 9,13 miliar dolar AS

Indonesia Lirik Potensi Pasar Ventilator DuniaPara buruh bekerja di jalur perakitan untuk memproduksi ventilator di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di pabrik Vsmart Vingroup diluar Hanoi, Vietnam, Senin (3/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kham)

Menperin menuturkan pada 2027, pasar ventilator diproyeksi akan mencapai 9,13 miliar dolar AS. Terlebih, industri farmasi dan alat kesehatan kini mendapat prioritas pengembangan sehingga bisa lebih berdaya saing di dalam negeri hingga kancah global.

“Dengan demikian, hadirnya industri ventilator di dalam negeri, baik jenis invasi dan non-invasi akan mendukung program substitusi impor alat kesehatan sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk menggunakan produk-produk buatan dalam negeri,” ucapnya.

Baca Juga: Kembangkan Ventilator, Ike Sri Redjeki Wafat karena COVID-19

2. Persaingan industri ventilator dunia terus meningkat

Indonesia Lirik Potensi Pasar Ventilator DuniaPeresmian Robot Ventilator Buatan Institus Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (7/4). Dok. Humas ITS

Oleh karena itu, Kemenperin terus mendukung pertumbuhan dan kemandirian industri alat kesehatan dengan memberikan berbagai kebijakan yang kondusif serta instrumen yang berpihak kepada industri alat kesehatan dalam negeri. Selain itu, langkah strategis yang dijalankan adalah mengakselerasi upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta penciptaan inovasi produk.

”Sebagaimana kita ketahui bersama, persaingan industri ventilator dunia terus meningkat dengan keunggulan keunggulan inovasinya. Saat ini, kita melihat industri sejenis produk Becton Dickinson (US), Philips (Belanda), Hamilton Medical (US), Fisher & Paykel (New Zealand), Draeger (German), Medironic (Irlandia), GE Healthcare (US) terus melakukan ekspansi dan inovasi,” kata Agus.

Baca Juga: Prabowo Dorong Tak Perlu Lagi Impor Ventilator, Pakai Buatan ITS Saja

3. Hadirnya industri ventilator di dalam negeri

Indonesia Lirik Potensi Pasar Ventilator DuniaRobot Ventilator Buatan Institus Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dok. Humas ITS

Lebih lanjut, hadirnya industri ventilator di dalam negeri seperti YPTI (UGM) untuk high end ventilator, ventilator transport dari UI, emergency ventilator dari ITB dan portable ventilator emergency dari ITS, akan memberikan nilai tambah dan daya saing nasional yang tidak kalah dengan produk-produk global.

“Kami berharap, bukan hanya ventilator saja, tetapi industri alkes lainnya yang bisa dibuat di dalam negeri akan memberikan daya saing nyata untuk industri nasional,” tandasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya