Kelangkaan Chip Jadi Faktor Indonesia Serius Kembangkan Semikonduktor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Industri semikonduktor merupakan urat nadi yang memegang peran esensial dalam percepatan transformasi digital. Seiring berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor terus bertumbuh.
“Kami melihat, permintaaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Bertemu Presiden Jerman, Jokowi Sampaikan Posisi RI soal Ukraina-Rusia
1. Indonesia pasar yang besar bagi produk elektronika
Menperin mengemukakan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.
“Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor,” paparnya.
Baca Juga: Cara Ganti Kartu Debit BCA Non Chip ke Kartu Debit Chip, Ini Alasannya
2. Pengembangan industri semikonduktor di tanah air dapat diakselerasi
Agus optimisitis, pengembangan industri semikonduktor di tanah air dapat diakselerasi, misalnya dengan bergabung ke dalam ekosistem industri semikonduktor dunia dan memasuki rantai pasok chip global.
Editor’s picks
“Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara pemain chip global, salah satunya adalah Jerman,” katanya.
3. Indonesia dan Jerman sepakat tingkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi
Melalui pertemuan pada kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, Indonesia dan Jerman sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi.
"Serta, membuka peluang untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global," ucap Agus.
Baca Juga: Semakin Langka, Hyundai Gunakan Chip Semikonduktor Sendiri!
4. Nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai 6 miliar dolar AS
Mengutip data Kementerian Investasi/BKPM, pada 2021, nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai 6 miliar dolar AS. Dalam kurun 2017-2021, investasi langsung dari Jerman ke Indonesia tercatat sebanyak 1 miliar dolar AS.
"Pada kuartal I tahun 2022, investasi Jerman ke Indonesia berada di peringkat 12 dengan nilai 98,4 juta dolar AS. Tahun ini, investasi dari negara tersebut ditargetkan mencapai 248 juta dolar AS," kata Agus.