Konflik Rusia-Ukraina, Harga Batu Bara hingga Nyaris US$400 per Ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Suhu konflik Rusia -Ukraina yang belum menyusut membuat kelangkaaan gas dan kenaikan permintaan batu bara terus terjadi. Bahkan, harga batu bara termal Newcastle juga terdampak dengan naik mendekati level psikologis yakni 400 dolar AS per ton.
Berdasarkan data dari Ice Newscastle Australia pada Jumat (24/6/2022), harga kontrak berjangka teraktif batu bara ditutup melemah 2,53 persen ke 387 dolar AS per ton. Adapun, posisi penutupan tersebut terhitung melesat 7,87 persen jika dibandingkan dengan posisi pada akhir pekan lalu pada 358, 75 dolar AS per ton.
Baca Juga: Jerman Pastikan Tetap Tinggalkan Batu Bara pada 2030
1. Harga batu bara terus alami koreksi
Lebih lanjut, harga batu bara memang mengalami koreksi sepanjang bulan ini yakni sebesar 5,63 persen dari posisi akhir pada Mei yakni 410,1 dolar AS per ton. Namun demikian, harga batu bara telah menguat di angka 53,97 persen dari posisi akhir Maret di angka 251,35 dolar AS per ton.
Harga batu bara terhitung masih memghasilkan cuan maksimal dengan melesat hingga lebih dari 155 persen. Angka tersebut bwrasal dari posisi penutupan Desember tahun lalu yaknis sebesar 151,75 dolar AS per ton.
Baca Juga: Jerman Pastikan Tetap Tinggalkan Batu Bara pada 2030
2. Harga batu bara diprediksikan tembus 500 dolar AS per ton
Mimpi buruk harga batu bara juga diprediksikan oleh Rystad Energy. Perusahaan riset energi dan intelijen bisnis independen yang berkantor pusat di Oslo, Norwegia ini bahkan memprediksikan bahwa haga batu bara bakal melewati angka 500 dolar AS per ton.
"Jika sanksi terhadap perdagangan batu bara dengan Rusia terjadi atau ada gangguan infrastruktur pada transportasi kereta api maupun pelabuhan yang ada di Rusia, maka harga batu bara akan menembus batas atas," tulis Rystad Energy dalam pernyataaan tertulis seperti dikutip dari Reuters, Senin (276/2022).
3. Rusia pasok setengah produksi batu bara ke negara Uni Eropa
Rystad Energy menyatakan adanya ancaman terhadap permintaan batu bara yang terus melonjak dan kurangnya pasokan yang tersedia akhirnya menggerakkan harga pasar batu bara dunia.
"Rusia memasok negara negara Uni Eropa lebih dari 40 persen hasil gas alamnya. Lebih dari seperempat impor minyaknya, dan hampir setengah produksi batu bara," kata Rystad Energy.