Laba Q1 2022 BRI Life Tembus Rp2,91 Triliun, Tumbuh 77,80 persen 

Total pendapatan usaha BRI Life Rp2,91 triliun

Jakarta, IDN Times - Asuransi BRI Life mencatatkan pertumbuhan total pendapatan usaha sebesar 77,80 persen yakni naik menjadi Rp2,91 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,63 triliun.

Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, sampai kuartal pertama tahun 2022 secara keseluruhan total pendapatan Asuransi BRI Life mengalami peningkatan.

“Pertumbuhan tersebut memperlihatkan tetap meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah kepada Asuransi BRI Life, yang terus berkembang dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat nasabah,” kata Iwan, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga: BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia Versi Forbes

1. SDM BRI Life tembus 2 ribu orang lebih

Laba Q1 2022 BRI Life Tembus Rp2,91 Triliun, Tumbuh 77,80 persen Ilustrasi asuransi. (Pexels/Rawpixel)

Dalam mengelola bisnis, kata Iwan, BRI Life mengoptimalisasi jalur pemasaran melalui lima kanal antara lain distribusi, in branch sales, alternatif, corporate, dan agency.

Dengan total jumlah karyawan Asuransi BRI Life per Juni 2021 berjumlah 881 orang, serta jumlah tenaga pemasar berlisensi lebih dari 2.000 orang, seluruh armada yang ada bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia TBK sebagai induk, BRI Life terus melakukan upaya untuk menjadi asuransi terbaik di Indonesia.

2. Total pendapatan premi meningkat sebesar 51,8 persen

Laba Q1 2022 BRI Life Tembus Rp2,91 Triliun, Tumbuh 77,80 persen Pexels.com/Pixabay.com

Total pendapatan premi meningkat sebesar 51,8 persen, dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2021, meningkat menjadi Rp2,50 triliun di 2022. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini non unit link.

Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming memaparkan, terkait hasil investasi sampai semester I 2022, BRI Life berinvestasi ke aset berkualitas tinggi yaitu sekitar 54 persen di surat utang negara (SUN) dan 22 persen obligasi korporasi dengan rating investent grade.

BRI Life sangat peduli dan mendukung environment social and good governance (ESG), dengan investasi lebih dari Rp200 miliar ke instrumen saham yang termasuk dalam indeks ESG.

“Adapun total aset BRI Life di tahun 2022, terus bertambah kuat dengan aset saat ini Rp19,99 triliun dan baru-baru ini FMH (FWD Management Holding Limited) meningkatkan kepemilikan-nya menjadi 35,14 persen,” ucap Lim.

3. Risk based capital (RBC) BRI Life mencapai 549, 93 persen

Laba Q1 2022 BRI Life Tembus Rp2,91 Triliun, Tumbuh 77,80 persen Ilustrasi Pentingnya Membaca Ketentuan (oleh Mercy)

Selanjutnya, untuk rasio risk based capital (RBC) BRI Life mencapai 549, 93 persen jauh di atas persyaratan minimum 120 persen dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life cukup sehat.

Lim menambahkan, BRI Life terus fokus untuk memberikan perlindungan kepada Masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah klaim yang dibayarkan selama kuartal pertama tahun 2022, yang mencapai Rp1,0 triliun.

Jumlah ini menurun sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh pandemik COVID-19. Penurunan klaim ini juga menunjukan upaya pemerintah menekan dampak negatif pandemik COVID-19 dan turut berkontribusi pada penurunan angka kematian.

“Berdasarkan pencapaian pertumbuhan ini menjelaskan Asuransi BRI Life terus tumbuh, melalui komitmen dan literasi yang terus disampaikan kepada masyarakat Indonesia, dan kami optimis kinerja BRI Life jiwa akan meningkat signifikan di sepanjang tahun 2022,” ucap Lim.

Baca Juga: BRI Apresiasi Nasabah Hadirkan BRI Client Summit 2022

4. BRI Life pindah kantor baru

Laba Q1 2022 BRI Life Tembus Rp2,91 Triliun, Tumbuh 77,80 persen Gedung BRI. (Dok. BRI)

Sementara itu, PT Asuransi BRI Life mulai 12 April 2022 menempati gedung baru di Menara BRILiaN, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

BRI Life, kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila, turut menerapkan green office atau eco-office, yakni kantor yang peduli lingkungan dengan mewujudkan penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Proses bisnis menggunakan teknologi yang menekan penggunaan kertas disertai dengan disain ruang kerja yang ramah lingkungan namun nyaman.

"Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan, mengajak penggunanya untuk menerapkan konsep hijau itu sendiri di antaranya melaksanakan konsep 4R (reduce, reuse, recycle, dan replace),” ujar Iwan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya