Mata Uang Garuda Tumbang Lawan Dolar AS di Penutupan

Rupiah melemah 39 poin ke level Rp14.824 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar mata uang garuda alias rupiah tumbang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (17/6/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 39 poin ke level Rp14.824 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.767 per dolar AS.

Baca Juga: Terus Merosot, Rupiah Nyaris Sentuh Rp15 Ribu per Dolar AS

1. Faktor perkasanya dolar AS

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan dolar imbas dari keputusan bos The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 0,75 persen pada Rabu lalu. Bahkan, The Fed kini diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 1,5 persen dalam waktu dekat atau 150 basis poin, menjadi sekitar 3,4 persen pada akhir tahun.

Bos The Fed, Jerome Powell, mengatakan kenaikan suku bunga bisa saja terus terjadi apabila inflasi terus melonjak bahkan menyentuh angka di atas 8 persen.  

"Jika inflasi terus berjalan di atas 8 persen sampai akhir tahun ini, seperti yang diperkirakan beberapa pelaku pasar, maka The Fed terpaksa menaikkan tingkat suku bunga menjadi 4,5 persen hingga 5 persen," ujar Powell.

Baca Juga: Indonesia Bentuk Satgas Kerja Sama Mata Uang Lokal

2. Sejumlah bank sentral di Eropa ikut naikkan suku bunga

Ibrahim juga mencatat sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral di Eropa. Bank Nasional Swiss juga secara tak terduga menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Kamis (16/6/2022).

"Sementara, Bank of England menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 1,25 persen pada hari yang sama," katanya. 

Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Menguat ke Level Rp14.741

3. Proyeksi rupiah pada perdagangan pekan depan

Dikatakan Ibrahim, pada perdagangan sore ini,  mata uang rupiah kembali melemah 57 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 70 poin di level Rp14.824 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.767.

"Sedangkan untuk perdagangan Senin pekan depan, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.810 sampai Rp14.880," ucapnya.    

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya